Berbicara soal public speaking, tentu masih banyak yang merasa takut dan tidak memiliki kemampuan yang cukup. Padahal, public speaking tidak hanya berbicara di depan ratusan orang. Presentasi di depan kamera, yang ditonton oleh puluhan sampai ratusan orang pun juga termasuk ke dalamnya. Terlebih lagi saat masa pandemi, banyak kegiatan public speaking yang dilakukan di depan layar.

Pada acara Program Pertukaran Mahasiswa Nusantara (PPMN) pada 15-17 Oktober 2020, diundang juga Chelsea Gozali, Dosen Fikom Untar 2009-2016 yang saat ini merupakan Praktisi Komunikasi Bisnis.

Ia mengatakan, “Public speaking adalah sebuah percakapan, tetapi lebih terstruktur. Ada istilah ‘talking filters,’ yaitu apa sih yang kita mau utarakan. Dan hal ini sangat berkaitan dengan intention. Apakah ingin menghibur? Memberi informasi?”

“Ketika kita melakukan public speaking, kita mengantarkan audiens ke dunia lain, dari bagaimana kita mengkomunikasikan diri kita dan cerita kita, cara mengemas kata-kata, bagaimana flownya agar bisa pesan yang disampaikan dapat mengalir ke audiens dan akhirnya dapat menyamakan persepsi,” lanjutnya.

Menurut Bu Chelsea, salah satu kunci untuk dapat menyusun konten presentasi yang baik adalah dengan berpikir secara terstruktur seperti sebuah piramida. Piramida Minto adalah salah satunya. Pada piramida ini, mengutamakan the rule of three, yaitu menggunakan tidak lebih dari tiga ide untuk menyusun struktur presentasi.

“Penyampaian presentasi yang efektif didasari oleh tiga aspek, yaitu konteks, cara penyampaian, dan konten. Jangan lupa juga untuk memilih konten yang dikuasai dan menyampaikan dengan passionate, agar pesan terasa ke audiens,” pesannya. (CA)