Untar bersama beberapa perguruan tinggi di Indonesia menjalin kerja sama dengan Badan Pengelola Geopark Belitong yang diwujudkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Kamis (3/9) melalui aplikasi pertemuan daring. Kerja sama ini merupakan salah satu upaya Geopark Belitong meraih status UNESCO Global Geopark (UGGp) 2021 yang saat ini berstatus ditangguhkan (deferred), sehingga Badan Pengelola Geopark Belitong harus mengirimkan progress report pada Komisi Nasional Indonesia UNESCO (KNIU) dalam kurun waktu maksimal 2 tahun ke depan.

Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan berharap kerja sama ini dapat memperluas potensi Untar dalam mengembangkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. “Melalui MoU ini, saya harap Untar dapat semakin berkontribusi untuk Bangka Belitung melalui penelitian, pengembangan SDM, dan sebagainya. Para Alumni Untar seperti Isyak Meirobi sebagai Wakil Bupati Belitung dan Dr. Erzaldi Rosman yang sekarang menjadi Gubernur Bangka Belitung, merupakan bukti nyata kontribusi Untar untuk Indonesia,” ujarnya. “Untar memberi apresiasi kepada para alumni yang kembali membangun dan mengembangkan daerahnya. Kontribusi nyata dari para lulusan sangat dinantikan di masa mendatang,” sambung Rektor.

Menteri PPN/Bappenas Dr. (H.C.) Ir. H. Suharso Monoarfa dalam sambutannya mengatakan bahwa kerja sama antara Geopark Belitong dan perguruan-perguruan tinggi merupakan sebuah langkah yang baik. “Saya percaya kerja sama dengan perguruan tinggi akan menambah kapasitas Geopark di berbagai bidang,” ungkapnya. MoU ditandatangani beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia, antara lain Universitas Tarumanagara, Universitas Podomoro, Universitas Sampoerna, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Institut Teknologi Bandung, Universitas Sahid Jakarta, dan Universitas Bakrie. Gubernur Bangka Belitung Dr. H. Erzaldi Rosman Djohan, S.E., M.M. turut hadir dalam penandatanganan ini. -AW-

-JS-

3 September 2020, KS, PKM.