Pilih Laman
Mustafa Analisis Manajemen Risiko Partnering pada Proyek KPBU

13 Januari 2025

Oleh: Admin

Dok: Humas Untar – VC

Mustafa Nahdi berhasil meraih gelar doktor dari Program Studi Doktor Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara (FT Untar) setelah mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka yang dipimpin oleh Rektor Untar, Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M. Sidang yang berlangsung pada Senin (13/01/2025) di Auditorium Kampus I Untar ini dihadiri oleh tim penguji, yakni Ir. Harto Tanujaya, S.T., M.T., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Naniek Widayati, M.T., dan Promotor Pendamping, Prof. Ir. M. Agung Wibowo, M.M., M.Sc., Ph.D.

Dalam disertasinya yang berjudul “Model Manajemen Risiko Berbasis Partnering pada Penyelenggaraan Proyek KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha)”, Mustafa Nahdi membahas pentingnya penerapan konsep partnering dalam pengelolaan manajemen risiko. Penelitian ini menyoroti bahwa manajemen risiko tidak hanya sebatas upaya menghindari risiko, tetapi juga mencakup pengelolaan dan pencegahan secara bersama-sama antara pihak pemerintah dan badan usaha untuk meminimalkan potensi kerugian. Penekanan utama penelitian ini adalah pada proyek KPBU berbasis APBN/APBD dengan skema solicited, yang bertujuan untuk menghasilkan manfaat maksimal bagi masyarakat dan negara.

Disertasi tersebut juga menggambarkan kebutuhan anggaran besar untuk membangun infrastruktur berkualitas tinggi yang profesional di Indonesia. Mustafa menyimpulkan bahwa model manajemen risiko berbasis partnering yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai _Decision Support System (DSS) _untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan proyek KPBU di Indonesia.

Dalam penelitian yang dilakukan Mustafa, erat kaitannya dengan jabatan yang Ia duduki saat ini, sebagai Senior Vice President Marketing di PT Brantas Abipraya (Persero).

Dalam sidang terbuka itu, Mustafa Nahdi resmi dinyatakan sebagai lulusan Doktor Ilmu Teknik Sipil FT Untar ke-88 dengan predikat sangat memuaskan. “Saya menyampaikan rasa syukur, kebanggaan, dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanan saya hingga meraih gelar Doktor Teknik Sipil. Semoga hasil penelitian saya dapat bermanfaat bagi banyak pihak,” ujarnya dalam sambutannya usai dinyatakan lulus.

Hadir pula Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, yang menyampaikan bahwa keberlanjutan pembangunan infrastruktur sangat membutuhkan KPBU. “Swasembada pangan, energi, dan air merupakan prioritas yang dapat didorong melalui dana APBN. Untuk mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan, KPBU sangat diperlukan di Indonesia,” tutur Diana dalam acara tersebut. (VC/AJ/YS/VC)

Berita terbaru

Agenda

 

16-24 Jul PEKERTI Batch 2 2024
18 Jul International Seminar: Antibiotics Resistance
31 Jul Batas Akhir Pendaftaran Mahasiswa Baru 2024/25
14-16 Aug PKKMB Untar 2024/25
17 Aug HUT ke-79 Proklamasi RI