Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengakui banyak pelanggar lalu lintas di Jakarta setelah tilang manual dihapus dan diganti menggunakan kamera ETLE. Saat ini, pelanggaran yang dilakukan pengendara umumnya adalah melepas dan memalsukan nomor plat kendaraan agar tidak tertangkap kamera ETLE. Di sisi lain, para pengemudi mobil dan motor semakin tidak teratur di jalan pasca-penghapusan tilang manual.

Pakar dan Pengamat Transportasi dari Untar Prof. Ir. Leksmono Surya Putranto, M.Sc., Ph.D. merekomendasikan penggunaan teknologi face recognition untuk memperkuat penggunaan ETLE. “Sebenarnya yang dilihat bukan plat nomornya tapi lebih ke pengendaranya, karena nomor kendaraan bisa diganti dan dipakai orang lain,” jelasnya saat hadir sebagai narasumber di 92.4 PasFM Radio pada Jumat (16/12).

Menurut Prof. Leksmono, apabila semakin banyak pelanggaran lalu lintas setelah penerapan ETLE, maka sistem deteksinya perlu dievaluasi. “Selain itu, dalam berlalu lintas ada 3E (education, engineering, enforcement). Polisi yang bertugas mengedukasi masyarakat, dan petugas lalu lintas yang bertanggung jawab perihal engineeringnya,” jelas Prof. Leksmono.

Selengkapnya dapat disimak melalui tayangan berikut:

-DW-

-AW-