Dalam rangka mewujudkan tujuan nasional pendidikan sebagai amanah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memfasilitasi Perguruan Tinggi untuk mewujudkan tujuan tersebut melalui kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, “Kemerdekaan belajar memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan, dan merdeka dari birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi yang berbelit serta mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang mereka sukai.”

Melalui kurikulum baru ini, banyak Universitas melakukan perubahan kepada kurikulum studinya dan disesuaikan dengan penjurusan Prodi. Fikom Untar, pada 24 Juli 2020 mengadakan sosialisasi kurikulum baru kepada para mahasiswanya yang berada di Angkatan 2018 & 2019 setelah sehari sebelumnya diadakan untuk mahasiswa Angkatan 2017 ke atas. Pembukaan kelas lintas Prodi dan perubahan kurikulum ini mengajak mahasiswa untuk lebih aktif dan proses pembelajaran yang lebih luas melebihi jurusan yang diambil.

Bagi Angkatan 2018, ditawarkan 15 mata kuliah pilihan baik lintas Prodi, maupun dalam Prodi. Dari 15, para mahasiswa dapat memilih maksimal 5 mata kuliah untuk menyeimbangkan antara penyerapan ilmu secara teoritis dan praktikal. Sedangkan untuk Angkatan 2019, peminatan konsentrasi Jurusan (Jurnalistik, Periklanan, dan Public Relations) sudah dilakukan secara dini dari Semester 3 dengan maksimal mengambil beban mata kuliah 22 SKS.

“Perubahan ini tentunya diusahakan tidak merugikan mahasiswa, berhubung banyak kekurangan dari kurikulum sebelumnya. Sosialisasi ini juga tidak hanya sekali, karena akan dilakukan kembali sebelum menjelang pengisian KRRS,” ungkap Ibu Sinta Paramita, S.I.P., M.A. (CA)