Pict Source: Kompas (2024)
Tahun Baru Cina, atau yang lebih akrab disebut Imlek, selalu punya daya tarik tersendiri. Menariknya, perayaan ini tidak memiliki tanggal tetap karena menggunakan kalender lunar. Tahun 2025, misalnya, Imlek jatuh pada hari Rabu, 29 Januari, dan menandai awal Tahun Shio Ular, tepatnya Ular Kayu.
Imlek bukan hanya tentang atraksi barongsai yang megah atau berbagi angpao merah, lho. Ada banyak tradisi unik yang diwariskan secara turun-temurun, khususnya oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia. Yuk, kita kenali beberapa tradisi tersebut!
- Bersih-Bersih Rumah: Awal dari Keberuntungan
Sebelum perayaan Imlek dimulai, membersihkan rumah jadi agenda wajib. Namun, ada aturan penting: rumah harus selesai dibersihkan sebelum hari Imlek tiba. Mengapa? Karena menurut kepercayaan, membersihkan rumah saat Imlek bisa “menyapu” keberuntungan yang sudah terkumpul. Jadi, momen ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga persiapan menyambut rezeki di tahun baru.
- Dekorasi Rumah dengan Nuansa Merah dan Emas
Setelah selesai dibersihkan, rumah akan didekorasi dengan ornamen khas Imlek. Mulai dari lampion kertas, hiasan pohon jeruk mandarin, hingga aksesoris serba merah dan emas. Kedua warna ini dipercaya membawa keberuntungan (hoki) dan kebahagiaan bagi keluarga. Nuansa Imlek pun semakin terasa hangat dan meriah.
- Berkumpul Bersama Keluarga dengan Pakaian Merah
Imlek juga jadi momen untuk mempererat hubungan keluarga besar. Semua anggota keluarga berkumpul, saling berbagi cerita, dan tentunya mengenakan pakaian serba merah. Warna merah tidak hanya melambangkan kebahagiaan, tapi juga dipercaya mampu mengusir energi negatif.
- Malam Meriah dengan Kembang Api dan Petasan
Salah satu tradisi paling seru saat Imlek adalah bermain kembang api dan petasan. Kegiatan ini berasal dari legenda tentang makhluk mitologi bernama Nian, yang ditakuti karena suka mengganggu manusia. Suara petasan dipercaya dapat mengusir Nian sekaligus mendatangkan suasana perayaan yang penuh semangat.
- Sembahyang untuk Leluhur: Menghormati yang Telah Tiada
Bagi masyarakat Tionghoa, menghormati leluhur adalah bagian penting dari kehidupan. Saat Imlek, keluarga biasanya sembahyang di rumah atau klenteng tempat abu leluhur disimpan. Lilin dan dupa dinyalakan, serta makanan khusus disajikan sebagai bentuk penghormatan. Tradisi ini menjadi pengingat akan pentingnya mengenang jasa para pendahulu.
- Angpao: Simbol Berbagi Keberuntungan
Siapa yang tidak senang menerima angpao? Amplop merah yang berisi uang ini biasanya diberikan oleh mereka yang sudah menikah kepada anak-anak atau saudara yang belum menikah. Namun, tradisi ini lebih dari sekadar pemberian uang. Angpao melambangkan doa dan harapan agar penerimanya mendapat keberuntungan di tahun baru.
Lebih dari Sebuah Perayaan
Tradisi-tradisi Imlek ini bukan hanya untuk memeriahkan suasana, tetapi juga menjadi cara masyarakat Tionghoa melestarikan budaya, mempererat hubungan keluarga, dan memanjatkan doa bagi masa depan yang lebih baik.
Jadi, Imlek memang jauh lebih bermakna dari sekadar barongsai dan angpao. Semoga informasi ini menambah wawasan kamu tentang kekayaan budaya Imlek. Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili! Semoga keberuntungan selalu menyertai kita semua!
Dikumpulkan dari berbagai sumber.
(VA/AJ/YS/VA)