Museum Seni Rupa dan Keramik di Kota Tua Jakarta bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Tarumanagara (BEM-FSRD UNTAR) merayakan International Museum Day 2016, dengan mengadakan Pameran Seni Rupakarya WILASA. Pameran pada 18-22 Mei 2016 ini menampilkan karya-karya mahasiswa perguruan tinggi seni di Indonesia serta ada juga perupa dari luar negeri. Pameran dibuka oleh Dekan FSRD Untar, Dr. Muchyar, M.Hum dan Kepala Museum Seni Rupa dan Keramik DKI, Ibu Dewi Rudiati Kadir, didampingi oleh ibu Misari, M.Hum., Kepala Satuan Pelaksana Edukasi dan Informasi Unit Pengelola Museum Seni Provinsi DKI Jakarta, bersama Ketua Panitia Wilasa, Reggy Muhammad P, mahasiswa FSRD Untar.
Tema pameran WILASA itu sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, yang maknanya adalah bermain atau kesenangan. Tema dipilih untuk mengingatkan bahwa Bermain sesungguhnya adalah kegiatan yang sangat penting bagi pengembangan kreativitas. Selain menampilkan kreatifitas perupa muda, juga diadakan pelatihan Gerabah yang diikuti siswa-siswi SMP Budi Mulia 2, pelatihan Dasar-dasar Lettering oleh Homsin diikuti siswa-siswi SMK 58, serta pelatihan Kaligrafi oleh Kulapanik brush calligraphy. Pameran ini juga dibarengi peluncuran majalah ArtMAX vol.10 yang merupakan majalah desain yang sangat inspiratif terbitan BEM FSRD UNTAR.
Makna lain dari pameran ini adalah memperkenalkan para mahasiswa kepada karya penting seni rupa Indonesia koleksi Museum Seni Rupa dan Keramik. Misalnya karya Sudjojono, Hendra Gunawan, Haryadi Suadi, Amrus Natalsya, Batara Lubis, Itji Tarmizi, Ernest Dezentje, dan sebagainya. Arsitektur Museum Seni Rupa dan Keramik yang indah dibangun pada tahun 1870, sebagai kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia. Semoga kerja sama erat antara FSRD Untar dengan Museum Seni Rupa dan Keramik ini akan terus berlanjut.
Panitia Pameran Wilasa – BEM FSRD Untar