Pembicara Hendra Martono selaku Directur PT. Henan Putihrai menjelaskan cara-cara berinvestasi yang benar
Menjelang ujian akhir semester jurusan S1 Manajemen dan Lab. Pasar Modal FE Untar bekerjasama dengan PT. Henan Putihrai mengadakan seminar yang bertemakan “Pengenalan Investasi di Pasar Modal dan Reksadana”
Beberapa waktu lalu jurusan S1 Manajemen dan Lab. Pasar Modal FE Untar berkolaborasi dengan PT. Henan Putihrai mengadakan seminar tentang berinvestasi di pasar modal dan produk-produk reksadana, acara ini diselenggarakan pada tanggal 22 mei 2015 di ruang Auditorium gedung A lantai 17. Acara ini diikuti oleh para mahasiswa manajemen dan dosen tetap FE Untar, para peserta sangat antusias mengikuti seminar ini terlihat keseriusan dari para peserta. Seminar ini dibuka oleh Dr. Ignatius Roni Setiyawan. S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen, terima kasih kepada PT. Henan Putihrai Finance yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu kepada mahasiswa/i dan dosen FE Untar, seminar ini sangat bermanfaat terutama pengetahuan tentang pengenalan pada pasar modal dan emitmen yang sudah dikenal secara umum kepada para dosen dan mahasiswa, demikian uraian sambutan. Seminar ini juga dihadiri dua pembicara dari PT. Henan Putihrai Finance yaitu Hendra Martono selaku Directur Equity PT. Henan Putihrai Finance dan Indarto Junaidi selaku Asset Management PT. Henan Putihrai Finance, seminar ini dilaksanakan dua sesi. Sesi pertama disampaikan oleh Indarti Junaidi yang menjelaskan tentang karakteristik reksadana, cara-cara berinvestasi reksadana, serta bagaimana memilih jenis reksadana yang paling ideal berdasarkan preferensi dari calon investor masing-masing.
Sesi kedua disampaikan oleh Hendra Martono yang menjelaskan mengenai saham sebagai instrumen pasar modal, cara-cara berinvestasi saham yang bijak, serta demo teknikal analisis atas harga saham secara historis. Tujuan diadakan seminar ini adalah meningkatkan wawasan dan kesadaran berinvestasi yang baik kepada dosen dan mahasiswa FE Untar, jurusan manajemen, agar penanam modal pada instrumen investasi yang bersifat bodong dapat dihindari.