Dok: Humas Untar – VA
Tarumanagara Foundation sukses menyelenggarakan acara pembukaan Startup Ecosystem Exposure Indonesia 2025. Acara ini berlangsung di Kampus I Universitas Tarumanagara (Untar) pada Selasa, 7 Januari 2024. Opening Ceremony tersebut menandai dimulainya rangkaian kegiatan utama yang akan berlangsung selama tujuh hari, mulai 5 hingga 12 Januari 2025.
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari 25 universitas di seluruh Indonesia serta sejumlah tamu kehormatan, termasuk pimpinan perwakilan universitas peserta. Hadir pula delegasi dari Kedutaan Singapura di Indonesia, yakni Roystan Ang dan Terrence Teo; Wakil Presiden National University of Singapore (NUS), Prof. Chee Youw Meng; Rektor Untar, Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M.; serta Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III yang diwakili oleh Dian Rusdiana.
Dua keynote speaker turut memberikan pemaparan inspiratif dalam acara ini. Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), Armand Hartono, membawakan materi bertema “Resilient Leadership for a Future-Ready World” sementara Direktur Beasiswa LPDP Indonesia, Dwi Larso, menyampaikan presentasi dengan topik “Entrepreneurial Education: Building Resilience & Shaping The Future” Kehadiran perwakilan dari berbagai perusahaan ternama Indonesia juga menambah nilai acara ini melalui sesi materi yang interaktif dan informatif.
Startup Ecosystem Exposure Indonesia 2025 adalah hasil kolaborasi internasional antara Tarumanagara Foundation, National University of Singapore (NUS), serta dua mitra strategis dalam negeri, yaitu Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Program ini bertujuan memperkuat ekosistem kewirausahaan Indonesia melalui inovasi, riset, dan kolaborasi lintas negara. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan wawasan global bagi mahasiswa peserta dan pelaku startup lokal, sekaligus membuka peluang untuk memasuki pasar internasional.
Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara, Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi atas kolaborasi tersebut. Ia menekankan pentingnya komitmen dalam membangun ekosistem kewirausahaan yang tangguh dan inovatif.
“Indonesia, dengan populasi muda yang besar dan perannya di Asia, memiliki potensi luar biasa untuk menjadi pemain utama dalam kewirausahaan global. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk meningkatkan kemampuan adaptasi, kepemimpinan, serta membangun koneksi internasional yang bermanfaat,” ujar Prof. Ariawan.
Sementara itu, Wakil Presiden National University of Singapore (NUS), Prof. Chee Youw Meng, dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya program ini dalam mengembangkan inovasi kewirausahaan di Indonesia dan Asia Tenggara.
“Selain mengembangkan ide bisnis, program ini diharapkan dapat memperkuat hubungan dan kolaborasi jangka panjang antara mahasiswa Indonesia dan Singapura,” jelasnya.
Acara pembukaan diakhiri dengan sesi foto bersama dan makan malam yang memberikan kesempatan bagi tamu VIP untuk memperluas jaringan serta membangun hubungan profesional. (VC/AJ/YS/VC)