Dok: Humas Untar – CS
Industri konstruksi adalah sektor utama yang berperan penting dalam pembangunan ekonomi, menciptakan banyak lapangan kerja, hingga secara signifikan berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) negara. Namun, tantangan seperti rendahnya produktivitas dan tingginya pemborosan masih sering menghambat hasil kerja di bidang ini.
Hal tersebut melatarbelakangi Antho Thohirin dalam mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Tool and Technique untuk Mengukur Kedalaman Partnering dalam Penyelenggaraan Proyek Konstruksi Design and Build (DB)” pada Ujian Terbuka Program Studi Doktor Teknik Sipil (Prodi DTS) Fakultas Teknik (FT) Untar di Graha Swara Kampus I Untar, Kamis (12/12/2024).
Dalam penelitiannya, Antho menjelaskan bahwa kemitraan pada proyek konstruksi diyakini dapat meningkatkan nilai dan kinerja proyek. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan elemen serta indikator dalam setiap fase Project Life Cycle untuk mengukur kedalaman kemitraan dalam proyek konstruksi.
Lebih lanjut, promovendus menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk merumuskan elemen dan indikator. Dengan menggunakan Focus Group Discussion (FGD) dan analisis data, penelitian ini menghasilkan Key Performance Indicators (KPI) untuk mengukur keberhasilan proyek Design and Build (DB). Tool yang dikembangkan berfokus pada keseluruhan fase proyek yang melibatkan seluruh stakeholder proyek. Sedangkan, technique mempermudah dalam mengukur skor kedalaman kemitraan. Hasil penelitian ini berguna bagi pelaku industri konstruksi yang ingin mengembangkan kemitraan dalam proyek DB di Indonesia terutama proyek pemerintah.
Menanggapi pertanyaan Penguji Eksternal Prof. Ir. Rizal Z. Tamin, M.Sc., Ph.D. terkait siapa saja yang berinteraksi secara efektif dan harapan terhadap inovasi dalam setiap fase proyek terutama untuk proyek konstruksi DB, Antho menjelaskan KPI yang dikembangkan dengan menggunakan tool and technique dapat mengukur kinerja dan kedalaman partnering.
“Dalam setiap fase proyek, interaksi yang efektif terjadi antara semua stakeholder, termasuk kontraktor, konsultan, dan pemilik proyek. Ketika skor KPI menunjukkan kinerja yang sesuai dengan harapan, evaluasi dapat dilakukan untuk melihat area yang perlu perbaikan. Inovasi kemudian dapat diterapkan pada fase-fase berikutnya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proyek, memastikan bahwa hasil akhir sesuai dengan tujuan dan standar yang diinginkan,” tambahnya.
Lulus dengan predikat sangat memuaskan Antho berhasil menjadi lulusan ke-85 Program Studi Doktor Ilmu Teknik Sipil Fakultas Teknik Untar. (CS/YS/AJ/VC)