Sidang terbuka Program Studi (Prodi) Doktor Ilmu Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Untar menyatakan Boris Karlop Lumbangaol layak menyandang gelar doktor dengan predikat pujian, Senin (29/4) di Auditorium Kampus I Untar.
Boris Karlop Lumbangaol berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Prediksi Genangan Sistem Drainase Perkotaan Berkelanjutan Konsep LID Studi Kasus DAS Krukut”.
Penelitiannya berawal dari peningkatan genangan di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Krukut. Menurutnya, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, tetapi hasilnya belum signifikan.
Pria yang bekerja di Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta ini mengusulkan model prediksi genangan dengan mengimplementasikan teknik “Low Impact Development” (LID).
Teknik ini merupakan teknik pengelolaan air hujan secara lokal yang ramah lingkungan, sehingga dapat mendukung keberlanjutan.
“Model dapat digunakan untuk Mitigasi Bencana dengan pengembangan Sistem Peringatan Dini dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana pada masa yang akan datang,” ungkap Boris.
Ia menyarankan pemerintah untuk menggunakan data penggunaan lahan yang terupdate dalam pemodelan agar hasilnya lebih akurat.
Pada kesempatan ini, Rektor Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., ASEAN Eng. sebagai promotor utama menyampaikan pesan agar selalu membawa nilai-nilai Integritas, Profesionalisme, dan Entrepreneurship dalam memanfaatkan ilmu yang telah dimilikinya.
Sidang diketuai Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., ASEAN Eng., dan sebagai penguji Prof. Dr.-Ing. Herman Parung, M. Eng., Dr. Ir. Hendrik Sulistio, M.T., I.P.M., Harto Tanujaya, S.T., M.T., Ph.D., dan Dr. Dyah Indriana Kusumastuti, S.T., M.Sc.
Sedangkan, sebagai promotor utama Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., ASEAN Eng. dan promotor pendamping Dr. Ir. Wati Asriningsih Pranoto, M.T.
Boris Karlop Lumbangaol menjadi lulusan ke-77 Program Studi Doktor Ilmu Teknik Sipil Fakultas Teknik Untar. (YI/AW/KJ)