Pilih Laman
Mengenal Ritual dan Makna Hari Raya Nyepi di Bali

10 Maret 2024

Oleh: Admin

Ilustrasi: Aron Visuals on Unsplash.com

Bali dikenal sebagai Pulau Dewata. Pulau ini terkenal akan keindahan alam, warisan budaya, dan ritual uniknya. Salah satu peristiwa budaya paling menarik di Bali adalah perayaan Nyepi.

Nyepi bukan hanya sebuah hari libur, tetapi juga merupakan ritual yang penuh makna dan kekhusyukan yang diikuti oleh masyarakat Hindu setiap tahunnya.

Hari Raya Nyepi

Nyepi adalah hari raya agama Hindu yang dirayakan sebagai bagian dari tradisi Tahun Baru Saka. Biasanya, hari raya ini jatuh pada bulan Maret atau April setiap tahunnya. Tahun ini, Hari Raya Nyepi jatuh pada tanggal 11 Maret 2024.

Nyepi ditandai dengan periode 24 jam kesunyian mutlak di seluruh pulau Bali. Selama Nyepi, tidak ada kegiatan umum yang diizinkan, termasuk bepergian, bekerja, atau mengonsumsi makanan.

Ritual Nyepi

Menjelang Hari Raya Nyepi, umat Hindu biasanya melaksanakan upacara Melasti. Upacara ini dikenal sebagai upacara pensucian diri untuk menyambut hari raya.

Dengan tujuan menyucikan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu dan membuangnya ke laut, upacara ini dilaksanakan di pinggir pantai dan seluruh peserta mengenakan baju putih. Dalam kepercayaan Hindu, sumber air seperti danau dan laut dianggap sebagai air kehidupan (tirta amerta).

Upacara Melasti // Ilustrasi: Putu Wijanatha on Wikipedia

Selain itu, dilakukan juga pembersihan dan penyucian benda sakral milik pura. Benda-benda tersebut diarak mengelilingi desa yang dimaksudkan untuk menyucikan desa.

Setelah Melasti, pada malam hari sebelum Nyepi, terdapat pawai Ogoh-Ogoh. Patung-patung raksasa akan diarak keliling desa dan kemudian dibawa ke suatu tempat terbuka, biasanya lapangan atau pantai. Patung ini melambangkan roh jahat atau kekuatan negatif yang ada di dunia.

Ogoh-Ogoh // Ilustrasi: @regentara26 on Pinterest.com

Di sana, mereka akan diletakkan bersama dan dinyalakan. Prosesi ini disebut dengan upacara Ngerupuk. Api yang membakar Ogoh-Ogoh dianggap sebagai simbol dari energi suci yang membersihkan.

Nyepi di Bali

Pada hari Nyepi sendiri, seluruh aktivitas di Bali berhenti. Tidak ada lampu yang dinyalakan, tidak ada suara yang terdengar, bahkan bandara pun ditutup. Masyarakat Bali menghabiskan hari ini dalam kesunyian, bermeditasi, berdoa, dan merenung.

Para wisatawan yang berada di Bali selama Nyepi diminta untuk menghormati tradisi ini dengan tetap berada di dalam penginapan dan tidak mengganggu ketenangan.

Makna dan Pesan Nyepi

Nyepi bukan hanya sekedar hari libur, tetapi juga merupakan waktu untuk introspeksi, pembersihan diri, dan pemulihan. Kesunyian yang dipraktikkan selama Nyepi melambangkan kontemplasi dan memungkinkan masyarakat Bali untuk merenungkan kehidupan mereka, menilai perbuatan mereka, dan memulai tahun baru dengan pikiran yang tenang dan hati yang suci.

Selain itu, Nyepi juga merupakan cara untuk menjaga keseimbangan alam dan hubungan antara manusia dan alam semesta. Dengan menghentikan semua aktivitas manusia, Nyepi memberikan kesempatan bagi alam untuk beristirahat dan pulih dari gangguan yang ditimbulkan oleh kehidupan sehari-hari.

Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946.

Artikel disusun dari beberapa sumber (KJ/AW/KJ)

Berita terbaru

Agenda

11 Maret Hari Raya Nyepi
12 Maret Awal Puasa
19 Maret Kuliah Umum Bersama KSP RI
20 Maret Untar 4th Career Week