Pameran Public Expose 8.36 bertema “Empathic Architecture” dibuka Senin (26/2) dan ditutup Rabu (28/2) di Kampus I Untar. Tahun ini, 14 rancangan karya tugas akhir terbaik mahasiswa Prodi Sarjana Teknik Arsitektur Untar dipamerkan selama tiga hari.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Public Expose 8.36 dikolaborasikan dengan mata kuliah Arsitektur Humaniora dengan subtema “Arsitektur Berkeadilan.”
Kepala Program Studi Sarjana Arsitektur Maria Veronica Gandha S.T., M.Arch. menjelaskan bahwa Public Expose 8.36 bukanlah sekadar acara tahunan fakultas, tetapi juga menjadi sarana publikasi bagi setiap mahasiswa arsitektur Untar.
Lebih lanjut, Maria mengatakan tema berkaitan dengan pendekatan desain yang menekankan pada penciptaan ruang yang berorientasi pada hubungan emosional antarindividu.
“Pengaplikasian rancangan arsitektur ini juga melibatkan perasaan, kebutuhan, dan pengalaman emosional penggunanya,” ucapnya.
Selain ditampilkan, karya-karya yang ada turut dilombakan. John Kevin Wiryawan meraih Juara 1 dengan judul karya “The Lost Traditions : A Holistic Approach to Reclaiming Its Golden Era”. Juara 2 diraih Metta Widyanti, disusul Juara 3 oleh Justin.
Sementara itu, Predikat Desain Terbaik diraih Edy Lim, B.Arch., M.Arch., AA, IAI., CPA dan Yugo S.T. yang juga menjadi juri dalam kompetisi Public Expose 8.36. (LA/AW/KJ)