Festival Humaniora bertema “Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda Terhadap Empat Dosa Pendidikan sebagai Wujud Sikap Bela Negara” diselenggarakan di Auditorium Kampus I Untar, Senin (27/11).
Sebagai narasumber Kasubbagsumda Bareskrim Polri Setpusinafis AKBP Dr. Rita Wulandari Wibowo, S.I.K., M.H., Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P,U., A.E., dan Wakil Rektor Untar Prof. Dr. Rasji, S.H., M.H.
Ketua Lembaga Pembelajaran Dr. Ir. Henny Wiyanto, M.T. mengatakan bahwa Festival Humaniora merupakan acara rutin setiap semester. Kegiatan menjadi bagian dari mata kuliah Humaniora, berbasis sistem Outcome Based Education dan strategi Project-Based Learning.
Mahasiswa dituntut untuk menghasilkan luaran berupa artikel ilmiah, poster, dan video dalam mata kuliah Humaniora. Mahasiswa yang memiliki luaran unggul diberikan penghargaan dalam Festival Humaniora.
Rektor dalam sambutannya menekankan pentingnya mahasiswa memberikan yang terbaik untuk Nusa dan Bangsa. Rektor berharap mahasiswa dapat berkontribusi di masyarakat dengan menerapkan ilmu yang telah didapat.
“Mahasiswa yang berkarya diharapkan dapat menjadi duta Untar dengan menyebarkan hal-hal positif,” ujar Rektor.
Dr. Rita dalam paparannya menyoroti peran penting mahasiswa sebagai role model dan agen perubahan. Salah satu output yang diharapkan adalah keterlibatan dalam kegiatan kemahasiswaan sebagai langkah positif untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif.
Menurut Dr. Rita, terdapat empat dosa pendidikan yang perlu dihindari, yaitu perundungan, kekerasan seksual, intoleransi, dan korupsi. Ia mengatakan mahasiswa dapat ikut berperan sebagai agen perubahan dengan memberikan informasi dan melaporkan keempat dosa pendidikan yang terjadi, serta memberikan dukungan untuk korban.
Lebih lanjut Dr. Rita menekankan perlunya penanganan secara terpadu yang melibatkan berbagai pihak dalam gugus tugas penanganan dan pencegahan tindakan kekerasan seksual.
Secara khusus Dr. Rita mengajak mahasiswa untuk memahami keberagaman sebagai langkah mencegah intoleransi. Mahasiswa juga diharapkan dapat melakukan aksi antikorupsi melalui kampanye sosial, seminar, film, festival budaya, dan lokakarya.
Di sisi lain, Rektor membahas peran generasi muda dalam menjalankan pengabdian pada profesi setelah mereka lulus agar dapat terhindar dari empat dosa pendidikan. Dari sisi hukum, Wakil Rektor membahas kajian dasar hukum dalam menghindari dosa pendidikan dengan menumbuhkan kesadaran bela negara.
Turut hadir dalam acara ketua lembaga, dekan, dan ratusan mahasiswa. (SC/AW)