Tingkat produktivitas yang rendah merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh sektor konstruksi. Hal tersebut dapat menyebabkan tekanan inflasi, konflik sosial, dan ketidakpercayaan terhadap kondisi ekonomi.
Model partnering atau kemitraan menjadi solusi terkait hal tersebut. Partnering dapat memengaruhi kinerja proyek konstruksi, semakin tinggi kedalaman partnering sebuah proyek maka semakin baik pula kinerja proyek tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Endah Murtiana Sari saat mempertahankan disertasi dalam sidang terbuka Program Studi Doktor Teknik Sipil Untar, Selasa (30/5) di Auditorium Kampus Untar.
Endah berhasil mempertahankan disertasi dan berhak menyandang gelar doktor di hadapan penguji yang diketuai Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., ASEAN Eng. yang juga selaku promotor utama, dosen Undip Prof. Ir. M. Agung Wibowo, M.M., M.Sc., Ph.D. (promotor pendamping), serta dosen ITB Prof. Ir. Rizal Z. Tamin, M.Sc., Ph.D. dan Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D. (penguji eksternal).
Sidang terbuka ini merupakan kolaborasi dengan dengan Universitas Diponegoro (Undip), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Esa Unggul (UEU).
Berkesempatan memberi pesan terbuka, Prof. Agung menyampaikan harapan agar model kemitraan ini tidak hanya tertulis dalam disertasi, tetapi juga mampu diwujudkan dalam aksi nyata dengan melakukan berbagai kolaborasi.
Endah Murtiana Sari merupakan lulusan ke-68 Program Studi Doktor Ilmu Teknik Sipil Fakultas Teknik Untar dengan predikat cumlaude. (DN/YS/AW)