Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.M., I.P.U., ASEAN Eng. menyampaikan kuliah umum di depan para pimpinan Universitas Mahasaraswati (Unmas), Denpasar, Bali pada Jumat (15/7). Hadir pada kuliah umum tersebut, Rektor Unmas Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd beserta jajaran dan civitas akademika, membahas Isu Strategis dan Tantangan Tata Kelola Perguruan Tinggi (PT) Pasca Pandemi Covid-19.
Mengawali kuliah umum, Prof. Agustinus menekankan bahwa Permendikbud No. 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, terutama dalam kaitannya dengan operasional perguruan tinggi. Perguruan Tinggi Swasta (PTS) harus mempunyai karakter yang khas, tidak mengekor perguruan tinggi lain dan harus dibangun berdasarkan standar yang jelas sehingga dapat menjadi dasar pelaksanaan pendidikan. Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tersebut juga menjadi dasar pelaksanaan Program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) yang dewasa ini membawa perubahan besar pada sistem pelaksanaan pendidikan di Indonesia.
Menjadi PT yang unggul harus mampu bertahan dalam perubahan melalui kreativitas, inovasi, keyakinan dan kemauan. PT harus responsif terhadap perubahan dan mau berubah, melihat peluang dan menciptakan peluang. Tiga hal penting untuk seorang pemimpin dalam melakukan perubahan agar efektif, yaitu communicate, collaborate dan commitment,” kata Rektor Untar.
Kolaborasi yang kuat dapat membangun reputasi PT. “Pada dasarnya tidak ada PT yang dapat hidup sendiri tanpa kolaborasi. Semua membutuhkan mitra, baik itu internal maupun eksternal yang sama2 memberikan mutual benefit,” ungkap Rektor Untar. Beliau juga menjelaskan bahwa melalui kolaborasi yang baik dengan mitra dan didukung regulasi yang jelas, maka dapat membangun keunggulan, reputasi dan kepercayaan sehingga kedepannya PT akan memiliki eksistensi dan keberlanjutan.
Kolaborasi Pentahelix dengan berbagai pemangku kepentingan juga menjadi salah satu strategi Untar dalam meraih reputasi menjadi PTS Unggul. Dalam pelaksanaannya, Untar telah melakukan kolaborasi antar PT, baik dalam dan luar negeri, pemerintah pusat dan daerah, dunia industri dan dunia usaha, serta komunitas dan masyarakat, didukung hubungan yang baik dengan media.
Pada kuliah umum ini, Rektor Untar juga menjelaskan tentang Tata kelola PTS melalui pengelolaan perguruan tinggi, alur kerja PTS, standar perguruan tinggi, peran yayasan, peran civitas akademika. Rektor Untar menekankan pentingnya sustainability pada pengelolaan perguruan tinggi, selain input, process, output, outcome. Dalam standar pengelolaan PT diperlukan aturan; pedoman akademik; pelaksanaan tri dharma; membangun kemitraan; menyusun dan melaksanakan pengembangan; memberdayakan potensi dosen, karyawan dan mahasiswa; akreditasi/sertifikasi serta penjaminan mutu internal.
Di akhir kuliah umum, Prof. Agustinus menjelaskan bahwa faktor keberhasilan Untar dalam pengelolaan PTS terakreditasi Unggul, membutuhkan komitmen semua pemangku kepentingan (Yayasan, Universitas, Dosen, Karyawan, Mahasiswa), pemahaman terkait peraturan: Internal dan Eksternal, keteladanan dari pimpinan, kontribusi nyata semua Pemangku Kepentingan, kemitraan strategis, penjaminan mutu internal dan eksternal yang kuat. -TB-
-JS-