Melalui surat kabar digital Sindo News, Diah Ayu Candraningrum, ST., MBA., M.Si menulis opini dengan judul “Menciptakan Reputational Capital di Kawasan Candi Borobudur.” Opini ini dipublikasikan pada Selasa, 14 Juni 2022.

Topik ini mengangkat pembahasan tentang rencana kenaikan biaya tiket masuk ke Candi Borobudur yang disampaikan oleh Menteri Koordniantor Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut Diah, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengembangkan pariwisata di Candi Borobudur, salah satunya adalah dengan melakukan upaya branding terhadap desa-desa di sekitar warisan budaya tersebut. Ia menuliskan,”Cara yang dirasa tepat untuk melakukan upaya branding desa wisata tadi adalah menciptakan model reputasi (reputational capital) yang kuat bagi desa wisata.”

Model reputasinya merupakan turunan dari bidang public relations, yaitu corporate association untuk membangun reputasi yang dapat diingat di benak para pemangku kepentingan. Menurutnya, perlu adanya saluran informasi yang mudah diakses oleh publik untuk mendapatkan informasi mengenai potensi pariwisata di sekitar Candi Borobudur.

“Model reputasi adalah salah satu sumber keunggulan kompetitif yang meliputi aset tak terlihat seperti konsumen dan kekuatan merek. Terdapat lima komponen di antaranya adalah kesadaran publik, ikatan emosional, corporate personality, corporate reputation, dan pengetahuan tentang perilaku organisasi yang spesifik,” tulisnya.

Dari perspektif Diah, jika kelima aspek tersebut diterapkan dalam tujuan untuk membentuk modal reputasi setiap desa wisata, niscaya dapat menghasilkan citra desa wisata yang memiliki reputasi positif, populer, dan juga penuh keunikan.

Baca artikel Diah Ayu Candraningrum, ST., MBA., M.Si selengkapnya di Sindo News. (VY)