Fakultas Hukum (FH) Untar bersama Asosiasi Profesi Hukum Indonesia (APHI) dan Pusat Studi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar mengadakan seminar online “Kebijakan New Normal dalam Dimensi Ekonomi dan Kearifan Lokal di Indonesia” melalui aplikasi Zoom, Selasa (7/7).

Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini menjadi kesempatan para akademisi mendiskusikan inovasi untuk membantu peningkatan ekonomi daerah. “Seminar online ini adalah kesempatan bagi perguruan tinggi dan masyarakat mencari terobosan dalam menggerakkan ekonomi daerah berdasarkan kearifan lokal,” pungkasnya.

Dalam paparannya, Ida Penglingsir menjelaskan tentang peran Desa Adat sebagai contoh kearifan lokal dalam dimensi ekonomi, khususnya Provinsi Bali. “Desa Adat di Bali telah berperan sejak masa Orde Lama dalam program pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah. Tidak ada pembangunan tanpa melibatkan peran Desa Adat,” jelasnya.
Ida Penglingsir juga berpesan bahwa masyarakat perlu memahami New Normal bukan berarti kondisi telah normal kembali. “Masyarakat Bali harus tetap produktif dan bebas Covid. Protokol kesehatan harus terus ditingkatkan dan diperhatikan,” imbuhnya.
Dr. Rasji mengungkapkan bahwa diperlukan kebijakan lebih lanjut dalam menyambut New Normal. “New Normal, atau tepatnya transisi New Normal, telah membuka kehidupan sektor ekonomi dan kearifan lokal dengan pembatasan protokol kesehatan. Meskipun demikian, diperlukan kebijakan sektoral, daerah, dan desa dalam implementasi transisi New Normal, serta bantuan kesadaran masyarakat mencegah penyebaran Covid-19 lebih lanjut,” ucapnya.

Menurut Dr. Laksanto, ada hal baik yang timbul dari pandemi ini. “Hikmah yang didapat dari pandemi adalah meningkatkan gotong royong dan empati di masyarakat, serta muncul kembali kearifan lokal terkait sanitasi atau kebersihan, seperti budaya Padasan,” jelasnya.
Memaparkan dari sisi ekonomi, Dr. Ariawan menjelaskan bahwa perusahaan swasta perlu menyusun strategi marketing dalam menghadapi New Normal. “Branding yang kuat perlu dibangun, strategi bertahan seperti beralih usaha dan segmentasi pasar dapat dijalankan, baik untuk perusahaan swasta ataupun UMKM. Kemampuan beradaptasi dan berubah drastis menjadi penting,” tuturnya.
Seminar online yang juga disiarkan langsung melalui kanal Youtube FH Untar Official dihadiri ratusan akademisi dari seluruh Indonesia. Acara turut disponsori Penerbit Rajagrafindo Persada. -AW-
-JS-
07/07/2020, KS





