Dok: Humas – DP
Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Untar kembali menyelenggarakan Konferensi Nasional Komunikasi Humanis (KNKH) 2024 yang dibuka secara daring mengusung tema “Masa Depan Komunikasi Publik: Tantangan dan Peluang,” Rabu (30/10/2024).
KNKH 2024 yang kini memasuki tahun ketujuh, mengundang beberapa pembicara, yaitu Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital Universitas Indonesia Dr. Firman Kurniawan, Direktur Utama & Bisnis Internasional PT. Sarinah Fetty Kwartati, dan Dosen Fikom Untar Dr. Muhammad Adi Pribadi, S.E., M.I.B., M.Comm.
Rektor Untar Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M. saat membuka konferensi, menyatakan tema yang dipilih sangat relevan untuk dibahas di era digital. Menurutnya, perkembangan komunikasi publik sebagai bagian dari proses penyampaian pesan dari individu kepada masyarakat dapat mempengaruhi cara membangun hubungan yang lebih luas dengan khalayak.
“Konferensi ini diharapkan dapat menjadi platform untuk membahas isu-isu komunikasi yang relevan, baik dari segi inovasi, etika, maupun efektivitasnya di masa mendatang. Selamat berkonferensi,” tambahnya.
Dekan Fikom Untar Dr. Riris Loisa, M.Si. menyampaikan konferensi ini menjadi ajang untuk menggali peluang dan tantangan dalam komunikasi publik di era kecerdasan buatan dan media sosial.
Ia juga berharap agar konferensi ini dapat menjadi wadah bagi akademisi, praktisi, serta sivitas akademika Fikom Untar untuk berkontribusi dalam memperkaya pemahaman terkait komunikasi publik.
Diskusi Komunikasi Publik
Para pembicara memaparkan pandangannya terkait topik komunikasi publik dalam sesi utama KNKH, yang dimoderatori Dosen Fikom Untar, Septia Winduwati, S.Sos., M.Si.
Firman Kurniawan menyampaikan topik Hari Depan Komunikasi Publik di Tengah Matinya Dialog, yang membahas tantangan utama komunikasi publik di era digital, di mana dialog antara institusi dan masyarakat sering kali terhambat. Ia memaparkan tiga paradoks komunikasi publik: pertama, banyaknya informasi yang tidak diimbangi dengan transparansi; kedua, informasi yang berlimpah namun dengan tema yang terbatas; dan ketiga, pemerintah serta masyarakatnya berbicara intensif, namun tidak saling mendengarkan. Firman menyebutkan pentingnya komunikasi publik yang partisipatif dan transparan untuk mendorong dialog dan membangun kembali kepercayaan.
Pembicara kedua, Fetty Kwartati, menekankan peran komunikasi publik dalam meningkatkan kepercayaan publik, membantu meredam krisis, meminimalkan dampak negatif pada citra lembaga, dan meningkatkan loyalitas merek. Dalam paparannya yang berjudul Public Communication in Digital Era: Sarinah’s Communication Strategy during Transformation, ia juga menjelaskan strategi transformasi perusahaan dalam mengubah citranya menjadi pusat budaya dan komersial yang mendukung UMKM.
Sedangkan, Muhammad Adi Pribadi sebagai pembicara ketiga melihat komunikasi publik sebagai bagian penting dalam memperkenalkan organisasi, produk, dan merek kepada masyarakat melalui berbagai kanal komunikasi. Dalam presentasinya yang berjudul Komunikasi Publik: Artificial Intelligence & Advertising, menjelaskan iklan sebagai bagian dari komunikasi publik berfungsi untuk menciptakan kesadaran dan mempengaruhi khalayak, termasuk dalam kampanye layanan masyarakat. Menurutnya, perkembangan teknologi, khususnya AI, menyederhanakan proses pembuatan iklan melalui otomatisasi, seperti Smart Generation System (SGS-PAC).
KNKH 2024, yang juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan dalam rangka Dies Natalis ke-65 Untar, diikuti oleh dosen, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai kampus yang telah menyertakan artikel hasil riset dan pemikiran mereka terkait topik-topik seputar komunikasi publik.
Ketua Panitia KNKH 2024 Doddy Salman, S.H., M.Si., menyatakan artikel-artikel yang masuk dalam KNKH ini akan dipublikasikan dalam sebuah buku. Ia berharap konferensi ini menjadi kontribusi sivitas akademika Fikom Untar dalam membangun komunikasi publik yang lebih baik. (DP/YS/DP)