Dok: @frifrey on Pinterest.com
Hari Raya Waisak merupakan salah satu perayaan terpenting dalam tradisi Buddhisme. Momen ini memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddharta Gautama, yang kemudian dikenal sebagai Buddha. Ketiga peristiwa ini meliputi kelahirannya, pencapaian penerangan sempurna, dan wafatnya (parinibbāna).
Sejarah dan Makna Waisak
Waisak dirayakan pada bulan purnama di bulan Vaisakha. Tahun ini, Waisak jatuh pada tanggal 23 Mei 2024. Hari ini tidak hanya memperingati kehidupan Buddha, tetapi juga menekankan ajaran-ajarannya tentang cinta kasih, kedamaian, dan pengertian.
Momen ini menjadi refleksi bagi umat Buddha untuk merenungkan kehidupan duniawi, membersihkan hati, dan memperbaharui komitmen mereka terhadap ajaran Buddha.
Perayaan Waisak di Indonesia
Di Indonesia, sebagai negara dengan beragam agama dan budaya, Hari Raya Waisak dirayakan dengan khidmat dan penuh makna, terutama di kalangan umat Buddha.
Candi Borobudur, salah satu situs warisan dunia UNESCO yang terletak di Magelang, Jawa Tengah menjadi pusat perayaan Waisak.
Ribuan umat Buddha dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri, berkumpul untuk mengikuti rangkaian upacara yang berlangsung dari pagi hingga malam.
Rangkaian Upacara Waisak
1. Pengambilan Air Suci
Upacara dimulai dengan pengambilan air suci dari mata air yang dianggap sakral, seperti di Umbul Jumprit, Temanggung. Air suci ini kemudian digunakan dalam berbagai ritual untuk membersihkan diri dan lingkungan.
2. Pengambilan Api Abadi
Api abadi yang diambil dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah, melambangkan pencerahan dan semangat yang tak pernah padam. Api ini dinyalakan di pelataran Candi Borobodur dan menjadi bagian penting dalam upacara.
3. Pindapata
Prosesi di mana para biksu berjalan berbaris menerima sumbangan makanan dari umat. Ini melambangkan kerendahan hati dan saling berbagi.
4. Meditasi dan Puja Bhakti
Umat Buddha melakukan meditasi bersama, membaca paritta (doa-doa suci), dan mengikuti puja bhakti (ritual pemujaan) sebagai bentuk penghormatan kepada Buddha.
5. Pelepasan Lampion
Sebagai penutup, ribuan lampion dilepaskan ke udara sebagai simbol harapan dan doa untuk kedamaian dunia. Pemandangan lampion yang menerangi langit malam di sekitar Candi Borobudur menjadi momen yang sangat dinanti-nantikan dan penuh magis.
Waisak di Indonesia bukan hanya perayaan keagamaan tetapi juga peristiwa budaya yang mempererat tali persaudaraan dan toleransi antarumat beragama.
Banyak masyarakat yang turut menyaksikan dan merasakan kebersamaan dalam perayaan ini. Semangat Waisak yang mengedepankan kedamaian dan kasih sayang menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat.
Selamat Hari Raya Trisuci Waisak, semoga semangat Waisak membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi kita semua.
Artikel disusun dari beberapa sumber (KJ/AW/KJ)