Ilustrasi: Virtual Museum Konperensi Asia-Afrika
Setiap tanggal 18 April, dunia memperingati tonggak sejarah diplomasi global dengan memperingati Konferensi Asia-Afrika (KAA) sebagai salah satu perwujudan visi perdamaian dunia.
Pada tanggal 18-24 April 1955, Gedung Merdeka di Bandung, Indonesia menjadi saksi bisu dari momentum bersejarah ini, saat para pemimpin dari Asia dan Afrika berkumpul untuk mewujudkan visi kerja sama ekonomi dan kebudayaan, serta menentang dominasi kolonialisme dan neokolonialisme, baik dari Amerika Serikat, Uni Soviet, maupun negara-negara imperialis lainnya.
KAA lahir dari kesadaran bersama negara-negara di Asia dan Afrika yang baru saja meraih kemerdekaan Pasca-Perang Dunia II. Mereka mengharapkan masa depan yang lebih baik dan bebas konflik perdamaian.
Lima negara menjadi pionir dalam KAA. Tokoh yang memprakarsai adalah Ali Sastroamijoyo dari Indonesia, Mohammad Ali Bogra dari Pakistan, Jawaharlal Nehru dari India, Sir John Kotelawala dari Sri Lanka, dan U Nu dari Myanmar.
Sebanyak 29 negara Asia dan Afrika turut mengirimkan wakilnya untuk berkumpul di Bandung dalam konferensi yang dikenal sebagai Konferensi Bandung.
KAA menjadi cikal bakal Gerakan Nonblok (GNB) dan menandai era hubungan yang lebih erat antara negara-negara di Asia dan Afrika.
Prinsip-prinsip menghormati kedaulatan dan integritas, serta semangat kerja sama yang menjadi dasar dalam hubungan antarnegara, menjadi fokus utama konferensi ini.
Meskipun hampir tujuh dekade telah berlalu sejak KAA, pesan dan prinsipnya tetap relevan di tengah kompleksitas dunia modern.
Di era ini, ketegangan geopolitik dan konflik regional semakin mencuat. Kerja sama dan solidaritas antara negara-negara Asia dan Afrika menjadi semakin penting.
Hari Peringatan Konferensi Asia-Afrika adalah saat untuk merefleksikan nilai-nilai perdamaian, kerja sama, dan saling pengertian, sebagai landasan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi semua.
Sebagai warisan dari KAA, hari ini adalah kesempatan untuk mengenang semangat persatuan dan kerja sama antara dua benua yang berbeda, yang mencerminkan aspirasi bersama untuk perdamaian, kemajuan, dan kesejahteraan.
Ketika merayakan prestasi masa lalu, kita juga diingatkan untuk terus mengusung nilai-nilai tersebut dalam menghadapi tantangan yang akan datang.
Dalam keragaman kita, terletak kekuatan, dan dalam kerja sama kita, ditemukan harapan.
Selamat Hari Peringatan Konferensi Asia-Afrika.
Artikel disusun dari beberapa sumber (KJ/AW/KJ)