Untar menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hydraulics Engineering International Seminar (HEIS) ke-8 di auditorium Untar, Sabtu (25/11). Kegiatan yang diselenggarakan Indonesian Association for Hydraulics Engineers atau Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) ini bertema “Water Actions Toward Climate Resilience, Green Economy and Sustainable Development”.
HEIS ke-8 dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc. dan mengundang pembicara internasional President of International Association for Hydro-Environment Engineering and Research Prof. Phillippe Gourbesville, Dr. Ich Hwan Ko (Yooshin Engineering Corporation South Korea), dan Senior Manager Korea Water Resources Corporation Jongchan Kim, Ph.D.
Saat memberi sambutan Menteri PUPR menyampaikan langkah-langkah yang diambil kementeriannya dalam menghadapi perubahan iklim. Terdapat tiga langkah yang diambil, di antaranya di antaranya, adaptasi dengan penambahan bendungan air di pulau-pulau, pembangunan floating solar energy yang melibatkan arsitek, dan pengembangan green economy area di Kalimantan Utara.
Selain itu, Basuki juga menyoroti potensi geografis Indonesia yang luas. Menurut Basuki, Indonesia belum mampu bersaing dalam hal pembangunan dengan negara lain seperti Vietnam dan China, ditambah masyarakat Indonesia cepat merasa puas atas pembangunan yang ada.
Ia berharap agar hal ini dapat terus dikejar dan dilanjutkan oleh kementerian selanjutnya demi tercapainya kemajuan.
Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., A.E. yang hadir dalam seminar menjelaskan peran Untar dalam mendukung SDG keenam. Untar mendukung tersedianya akses air bersih dan sanitasi dengan implementasi teknologi pipa bawah laut.
“Untar telah mengimplementasikan teknologi pipa bawah laut di Selat Limbo, yang terletak di antara pulau Taliabu dan Pulau Limbo, Maluku Utara. Untar bersama mitra telah menyalurkan air bersih untuk permukiman nelayan yang masih memiliki kesulitan mengaksesnya,” ungkapnya.
Ketua Yayasan Tarumanagara Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H., menekankan adanya urgensi dalam menghadapi perubahan iklim melalui pemanfaatan air bersih. Menurut Ariawan, hal ini dapat didukung dengan inovasi teknologi, corporate social responsibility, dan keterlibatan anak muda.
“Saat ini kita harus berkolaborasi untuk mencapai SDG keenam, yaitu air bersih dan sanitasi layak,” ucapnya saat membuka kegiatan.
Turut hadir dalam seminar Ketua Umum HATHI Ir. Bob Arthur Lombogia, M.Si. serta Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Ir. Afan Adriansyah Idris, M.Si.
Seminar sendiri diikuti 47 pemakalah, yang telah melalui proses penilaian, 13 peneliti muda bidang sumber daya air Kementerian PUPR, dan ekshibitor. (SC/YS/AW)
Baca Berita Terkait