Untar menyelenggarakan International Conference on Entrepreneurship and Business Management (ICEBM) ke-12 di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah pada Kamis (16/11). Kegiatan ini sebagai salah satu implementasi kerja sama Untar dengan UMS yang disepakati bulan Juli silam.
Tahun ini, ICEBM diselenggarakan bersama Universitas Tunku Abdul Rahman Malaysia, Kun Shan University Taiwan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Bunda Mulia Jakarta, dan Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Bertema “Strategic Entrepreneurship: Driving Innovation and Growth in The Digital Era”, ICEBM ke-12 menghadirkan pembicara utama, di antaranya, CEO sekaligus Co-Founder dari Internet Plus Asia, Sri Lanka Dr. Mothilal De Silva, Director of B.A. Degree Program in Micro Business Management Kun Shan University Taiwan Dr. Linda Lin-Chin, dan Professor of Hotelschool the Hague Netherlands Prof. Andriew Lim.
Turut diadakan sesi diskusi dengan Pro Vice Chancellor INTI International University Malaysia Prof. Dr. Lai Yin Ling dan Guru Besar Manajemen UMS Prof. Dr. Anton Agus Setyawan, S.E., M.Si.
Rektor Untar Prof. Dr. Agustinus Purna Irawan M.T., M.M., I.P.U., A.E. dalam sambutannya mengatakan bahwa inovasi sangat diperlukan bagi wirausaha (entrepreneur) agar dapat bersaing, terutama di era digital. Kemajuan yang pesat membuat inovasi bukan sekadar pilihan, tetapi suatu keharusan.
“Sebagai kampus entrepreneurial terkemuka di Indonesia, Untar berupaya mendorong inovasi dalam entrepreneurship menuju masa depan cerah,” ucap Rektor.
Sementara itu, Ketua Yayasan Tarumanagara Vedrych J. Kusnanto, S.Kom., M.M. mengungkapkan bahwa konferensi ini merupakan wujud dari nilai entrepreneurship yang telah lama dianut oleh Untar. Ia juga mengatakan bahwa ICEBM tahun ini merupakan gabungan pandangan dari dunia industri dan akademik.
Ketua Komite ICEBM Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untar Dr. Hetty Karunia Tunjungsari menyatakan terdapat 160 jurnal yang dipresentasikan. Jurnal tersebut berasal dari Malaysia, Vietnam, Belanda, Australia, Nigeria, dan Indonesia. (ZR/AW)