Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., AE., menjadi narasumber dalam kuliah umum yang diadakan ITB secara daring, Rabu (15/2). Kuliah umum diadakan guna memberikan wawasan keinsinyuran kepada para mahasiswa Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI).

Rektor Untar yang juga menjabat Ketua Umum Umum Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia (BKM-PII) menjelaskan peran insinyur dalam pembangunan Indonesia. Ia menyampaikan pula cara insinyur menjadi kompeten dan profesional di bidangnya, serta membangun sesi diskusi agar pengalaman keinsinyuran sampai kepada mahasiswa.

Diungkapkannya ada beberapa sikap yang perlu diperhatikan sebagai insinyur profesional, antara lain tanggung jawab, akuntabilitas, dan integritas. Sikap ini harus dibarengi dengan knowledge, skill dan kompetensi dalam diri sendiri. Karakter seperti kelembutan, kegembiraan, ketangguhan, dan mentalitas juga penting dalam profesionalitas.

Menurut Rektor, kolaborasi merupakan strategi yang baik dalam sebuah pendidikan tinggi karena menghasilkan lulusan terbaik bidangnya. Dunia pendidikan saat ini marak melakukan kolaborasi Pentahelix yang melibatkan lima aktor atau subjek, di antaranya akademisi, bisnis, masyarakat, pemerintah, dan media.

Rektor Untar juga menyampaikan bahwa seorang insinyur juga harus memiliki kreativitas yang tinggi karena insinyur lahir untuk menjadi pemimpin bahkan di berbagai situasi perubahan.

“Responsif terhadap perubahan dan mau berubah merupakan gambaran diri yang bisa melihat dan menciptakan peluang di perubahan situasi dan itu membutuhkan kreativitas atas inspirasi, visi, ide, pengetahuan, pikiran, inovasi, keyakinan, dan kemauan,” tegas Rektor.

Kuliah Umum Semester II PSPPI ITB turut dihadiri Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, sekaligus Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan (WRIIM) ITB periode 2015-2020 Prof. Dr. Ir. Bambang Riyanto Trilaksono. (SA/YS/AW)