Pilih Laman
Siapkan Diri Menyongsong Kebangkitan Ekonomi Kreatif di Indonesia

5 Maret 2022

Oleh: Admin Pusat

15

Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menyelenggarakan seminar online nasional bertajuk “Kebangkitan Ekonomi Kreatif Pasca Pandemi Covid-19 Melalui Pengembangan Pariwisata dan Budaya Nusantara” pada hari Sabtu (5/3), guna mengajak para hadirin untuk bersiap menyongsong kebangkitan ekonomi kreatif di Indonesia.

Seminar ini menghadirkan beberapa tokoh penting di antaranya, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Republik Korea Gandi Sulistiyanto Soeherman, Brigjen TNI (Purn) Tedy Jusuf selaku Pendiri PSMTI dan Direktur Taman Budaya Tionghoa Indonesia TMII, David Herman Jaya selaku Ketua Umum PSMTI Pusat, Ir. Dedy Rochimat selaku Waketum PSMTI Pusat Departemen Usaha dan Industri Kreatif, CEO & Founder Vivere Group, M.M., Dr. Martinus Johnnie Sugiarto, M.M. Waketum PSMTI Pusat Dept Pariwisata, CEO & Founder EL John Indonesia, Sutikno Sanusi selaku Waketum PSMTI Pusat Departemen Seni & Budaya, serta Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, I.P.U., ASEAN Eng. selaku Rektor Universitas Tarumanagara.

Dalam kesempatan ini Ketua Umum PSMTI Pusat David Herman Jaya menyapa para tamu undangan dan peserta yang hadir dalam seminar tersebut. Dengan diselenggarakannya seminar tersebut ia berharap dapat memotivasi dan menginspirasi para hadirin dalam meningkatkan produktivitas guna pemulihan dan membangun perekonomian di Indonesia.

Dilanjutkan dengan sesi sharing oleh Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Republik Korea Gandi Sulistiyanto Soeherman selaku pembicara utama. Ia menyampaikan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Korea memiliki tugas membantu dan memfasilitasi bahkan memberikan service kepada para pengusaha yang ingin berusaha di Korea. Sehingga ia mengajak para pengusaha-pengusaha Indonesia untuk mencoba masuk ke dalam pasar Korea. “Tingkat ekonominya sudah masuk ke tingkat ekonomi yang tinggi, menengah keatas, sehingga merupakan pasar yang baik, yang terbuka dan bisa dimasuki oleh pengusaha-pengusaha Indonesia. Sudah banyak diaspora Indonesia yang berhasil di Korea dan saya mengundang para pengusaha lain yang berminat, kami persilahkan.” tuturnya.

Ditambahkan oleh Staff Fungsi Ekonomi Kreatif Pembinaan Start Up dan Ekonomi Digital Yohanes Eka Prasetya Tanjung. Ia menyampaikan bahwa sudah terdapat 5 start up dari Korea yang sudah mulai bekerja sama dengan 5 start up dari Indonesia.

Setelah itu dilanjutkan dengan dua sesi talkshow, di mana Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, I.P.U., ASEAN Eng. menjadi moderator pada kedua sesi tersebut. Adapun narasumber pada sesi pertama yaitu Penulis Buku Islam “Dulu dan Kini” & Doktor Sun Yat Sen University China Novi Basuki, Ph.D. dan Penasehat Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Kemaritiman dan Investasi Jona Widhagdo Putri, B.A., M.A.

Dalam sesi ini Novi Basuki, Ph.D. menyampaikan bahwa ekonomi kreatif memerlukan suatu spirit untuk lebih berkembang. “Ekonomi kreatif ini juga membutuhkan suatu spirit keterbukaan untuk mau belajar apa saja dan kepada siapa saja. Sepanjang kita mempunyai spirit yang demikian, terbuka untuk menerima perbedaan, saya yakin ekonomi kreatif ini akan berkembang lebih pesat kedepannya.” jelasnya.

Dilanjutkan oleh penyampaian dari Penasehat Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Kemaritiman dan Investasi Jona Widhagdo Putri, B.A., M.A., ia menyampaikan bahwa rasa ingin tahu dan team work menjadi hal yang penting untuk meningkatkan ekonomi kreatif di Indonesia. “Saya rasa kebangkitan ekonomi kreatif dan juga pariwisata dan menginkorporasikan budaya dan kearifan lokal nusantara ini juga bisa kita lakukan dengan team work yang baik dengan kerjasama dan solidaritas yang baik antara kita semua.” ujarnya.

Pada sesi kedua dalam talkshow ini menghadirkan Kepala Sekolah Maitreyawira School Jakarta & Koordinator Kurikulum Budi Pekerti Nelly S.Sos., B.A., M.Pd. dan Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa Ir. Azmi Abubakar sebagai narasumber.

Kepala Sekolah Maitreyawira School Jakarta & Koordinator Kurikulum Budi Pekerti Nelly S.Sos., B.A., M.Pd. mengajak para hadirin untuk selalu berpikir positif dalam menghadapi pandemi Covid-19. “Untuk menghadapi kondisi pandemi seperti sekarang, kita ingin tingkatkan pariwisata dan juga budaya kita, maka sangat penting bagi kita untuk berpikir yang positif dahulu, bagaimana kita mengisi wawasan kita dan meningkatkan kualitas diri. Baru bisa kita tunjukan dalam aksi nyata kita.” tuturnya.

Lalu Ir. Azmi Abubakar memaparkan pandangannya bahwa identitas budaya kita adalah sebuah peluang yang besar untuk meningkatkan ekonomi kreatif di Indonesia. “Hal-hal ini menarik untuk diangkat, ini adalah identitas, sejarah bangsa Indonesia bagian yang luarbiasa. Jadi kalau hal-hal tersebut bisa dikemas secara menarik akan menjadi hal yang keren.” ujar Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa Ir. Azmi Abubakar.

Untuk menutup seminar nasional ini, Ir. Dedy Rochimat, M.M selaku Ketua Panitia Penyelenggarakn mengucapkan terima kasih kepada para narsumber yang luar biasa dalam memberikan informasi dan insight yang berguna bagi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya dengan menanamkan nilai-nilai luhur budaya Tionghoa, yang diharapkan dapat diterapkan di berbagai bidang kehidupan yang pada akhirnya dapat berdampak positif bagi seluruh masyarakat.

Berita terbaru

Agenda

11 Maret Hari Raya Nyepi
12 Maret Awal Puasa
19 Maret Kuliah Umum Bersama KSP RI
20 Maret Untar 4th Career Week