“Dalam merubah sebuah daerah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah semata, perlu adanya kolaborasi dengan perguruan tinggi,” ujar Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, S.Sn., M.Si. saat melakukan kunjungan ke Pulau Seliu, Jumat (21). Pulau Seliu terletak di Barat Daya Belitung dengan luas wilayah 1.530 hektar, memiliki populasi penduduk mencapai 1.043 jiwa. Dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi kawasan ramah lingkungan berbasis energi hijau dan juga blue economy (pembangunan ekonomi yang berfokus di sektor kelautan).
Ia juga menyampaikan berbagai potensi yang dimiliki Pulau Seliu, “Jika Seliu ingin mencuri perhatian dunia, kita harus punya kekhasan, jadikan ini totalitas satu-satunya pulau yang energinya terbarukan. Pada September yang akan datang, Belitung akan menjadi tuan rumah G20, memegang gelar UNESCO Global GeoPark, bahkan pulau Seliu sendiri telah ditetapkan sebagai salah satu geosite berbasis maritim. Kita memiliki banyak modal yang belum kita kerjakan untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa modal ini membawa dampak positif. Pemerintah dengan segala keterbatasan, perlu bergandengan tangan dengan berbagai pihak, salah satunya bersama Untar untuk mendukung mimpi besar kita,” lanjut alumni FSRD Untar tersebut.
Hal ini disambut terbuka oleh Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, I.P.U., ASEAN Eng. yang mengatakan bahwa perlu dukungan sumber daya manusia yang memiliki kepakaran untuk mewujudkan Pulau Seliu menjadi kawasan eco-green. Juga dibutuhkan generasi muda yang seirama visinya dengan para sesepuh untuk membangun daerah.
“Dengan program MBKM saat ini, membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen untuk berperan serta membangun desa dengan menjiwai kebudayaan setempat.”
Dalam kunjungan ini Kades Pulau Seliu, Bapak Edyar, menyampaikan harapannya agar Pulau Seliu dapat menjadi desa binaan Untar untuk mewujudkan visi membangun Pulau Seliu sebagai destinasi wisata minapolitan, “Kami mohon dukungan Untar sepenuhnya untuk mendesain rencana pengembangan Seliu kedepan, bukan hanya satu kawasan, namun satu pulau.” -JS-
-JS-
21 Januari 2022, PKM, KS.