“Generasi Z adalah calon generasi emas di tahun 2045 karena akan berada pada usia produktif yang diproyeksikan mendominasi sekitar 60% dari jumlah penduduk Indonesia”, ungkap Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Neilmaldrin Noor, S.E., M.Sc. Menjadi salah satu pembicara dalam Festival Humaniora yang diselenggarakan Universitas Tarumanagara (Untar) dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional 2021, pada Rabu (10/11).
Festival Humaniora yang diselenggarakan untuk kedua kalinya mengangkat tema “Humaniora Untar untuk Indonesia: Membangun Karakter Generasi Muda Bangsa yang Berintegritas dan Profesional”. Menghadirkan pula Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Brigjen. Pol. R Ahmad Nurwakhid, S.E., M.M., Direktur Peran Serta Masyarakat Deputi Dayamas Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Drs. Richard Marolop Nainggolan, M.M., MBA., Direktur Peny M.Sc., dan tidak ketinggalan Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, IPU, ASEAN Eng. sebagai narasumber.
Direktur Pencegahan BNPT RI Brigjen. Pol. R Ahmad Nurwakhid, S.E., M.M., menyampaikan bagaimana aspek humaniora menjadi relevan dengan isu radikalisme seperti terjadinya krisis keberagamaan maupun dalam lemah akhlak dan budi pekerti. “Itulah sebabnya seseorang yang berbudi pekerti, memiliki akhlak dan spiritualitas baik, akan lebih mampu memilah paham yang baik atau tidak sehingga generasi millenial tidak rentan terpapar virus radikalisme, dimana data menunjukkan sekitar 12 persen generasi millenial telah terpapar,” ujarnya.
Direktur Peran Serta Masyarakat Deputi Dayamas BNN RI Drs. Richard Marolop Nainggolan, M.M., MBA., turut berpesan bahwa sebagai penerus bangsa, generasi muda jangan sekali-kali mencoba narkotika dan obat-obatan. “Peran mahasiswa saat ini sangatlah penting, walaupun tidak dipungkiri narkoba merupakan kejahatan yang telah menyebar. Sebagai generasi penerus bangsa harus dapat menjaga dan membentengi diri agar tidak terpapar virus narkoba. Diharapkan peran mahasiswa dalam penanggulangan narkoba dapat mewujudkan kampus bersinar (Bersih Narkoba),” jelasnya.
Dihadapan lebih dari 1.000 peserta Sivitas Akademika Untar (luring dan daring), Rektor Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, IPU, ASEAN Eng. berpesan untuk selalu menjunjung nilai-nilai Untar Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship (IPE) sebagai implementasi Pancasila. “Mata kuliah Humaniora memberi bekal kepada mahasiswa untuk melihat sesuatu dengan sudut pandang yang lebih komprehensif dalam mewujudkan keutuhan dan keharmonisan. Jadilah generasi unggul berjiwa Pancasila yang akan berperan menjadi pahlawan-pahlawan nasional berikutnya,” jelasnya.
Acara Festival Humaniora ini juga dimeriahkan dengan berbagai lomba diantaranya poster, konten video dan penulisan paper ilmiah. Lomba diikuti mahasiswa Untar dalam rangka menumbuhkan dan mendukung bangsa dalam pembelajaran religi, kewarganegaraan, serta bahasa.
Ketua Lembaga Pembelajaran Dr. R. M. Gatot P. Soemartono, S.E., M.M., LL.M. menyampaikan bahwa acara ini sangat berkaitan dengan Hari Pahlawan Nasional. “Untuk membangun karakter bangsa yang berintegritas dan profesional, kami mengajak sivitas akademika Untar untuk menjabarkannya melalui beberapa topik yang dibahas, diharapkan materi ini dapat dipahami serta dilaksanakan oleh setiap mahasiswa khususnya sebagai penerus bangsa,” ungkapnya.
“Dalam rangka mendukung pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Humaniora, Untar terus mengembangkan kurikulum sesuai perkembangan program studi yang memiliki kompetensi mendukung setiap mahasiswa saling terintegrasi. Diharapkan dengan adanya mata kuliah Humaniora, dapat memenuhi hard skill dan soft skill setiap mahasiswa bukan hanya melalui teori tapi juga kerja nyata,” jelas Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. H. Rasji, S.H., M.H.
Festival Humaniora ditutup dengan pemaparan materi oleh Stephanie dan Stephen Kurniawan, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai pemenang pertama lomba penulisan paper bertema “Penguatan Karakter Integritas dan Profesionalitas Yang Tinggi Bagi Generasi Muda Pada Masa Revolusi Industri 4.0”. Menurut keduanya, pengembangan SDM dan penugasan nilai karakter dapat memproyeksikan generasi muda untuk dapat bersaing dan bertahan dalam masa revolusi 4.0, oleh karenanya inti semua keberhasilan adalah integritas dan profesionalitas. -SS-
-JS-
10 November 2021, PKM, KS.