Pandemi Covid-19 membuat banyak aktivitas yang semula dilakukan di luar rumah, kini lebih banyak dilakukan dari rumah. Salah satunya kegiatan yang pendidikan yang mengharuskan proses belajar mengajar dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi. Meski demikian, pandemi bukanlah alasan untuk berhenti melakukan ragam inovasi. Masa ini dapat dikatakan sebagai masa transisi yang menjadi tantangan bagi para pendidik untuk menyesuaikan diri, terlebih di era digital yang sangat terbuka ini, diperlukan inovasi dalam proses belajar mengajar agar menjadi sangat menarik walau dilakukan secara virtual.
Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2021, komunitas Suster yang tergabung dalam Kongregasi Carolus Borromeus (CB) Indonesia menyelenggarakan Webinar Nasional bertema “Bangkit, Bersatu, Bersaudara, Bersolidaritas”, yang mengundang Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Monash Nadirsyah Hosen sebagai narasumber, pada Sabtu (22/5).
Membahas seputar Penyelenggaraan Karya Pendidikan yang Aktual dan Konsisten di Tengah Pandemi Pasca Covid-19, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan menyampaikan bahwa dalam proses pembelajaran, peran orangtua, guru, dosen serta mahasiswa sangat menentukan keberhasilan pendidikan di Indonesia.
Sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh pemerintah, metode pembelajaran ini membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi banyak hal di luar pembelajaran di kampus. Selain itu, dengan didukung platform digital, para dosen dan mahasiswa akan lebih mudah dalam menjalankan pembelajaran yang berkualitas dikala pandemi,” jelasnya.
Sebagai narasumber kedua Dosen Fakultas Hukum Universitas Monash Nadirsyah Hosen memaparkan terkait Mengembangkan Dialog Kerjasama di Indonesia yang Plural dan Majemuk. “Seharusnya kita bisa bersyukur karena hidup di Indonesia dimana permasalahan yang kita hadapi tidak sebesar tantangan di luar sana. Orang Indonesia adalah orang-orang yang memiliki semangat luar biasa yang harus dibina. Suasana toleransi di Indonesia sangat luar biasa karena konsep kebangsaan dibentuk bukan secara personal tapi kebersamaan untuk persatuan. Untuk kedepannya diharapkan setiap warga Indonesia harus memahami terlebih dahulu konsep, sejarah Indonesia dari dahulu hingga saat ini karena semua sistem yang ada berguna untuk kebersamaan kita dengan sesama,” jelasnya.
Dikatakan pula bahwa melalui Hari Pendidikan Nasional dan Kebangkitan Nasional, para pendidik diharapkan mampu memahami arah pendidikan dengan menanamkan personality untuk memperluas pengetahuan dan spiritualitas yang baik. -SS-
-JS-
22 Mei 2021, PKM, KS.