Memiliki masyarakat yang beragam membuat Indonesia tak luput dari masalah terkait diskriminasi suatu kelompok tertentu. Meskipun sudah ada hukum yang mengatur hak-hak setiap warga negaranya, ketentraman sulit tercapai karena sifat manusia yang kompleks.

Untuk merayakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) pada 10 Desember, Oranye, UKMF Fikom Untar mengangkat HAM sebagai tema besar majalah Oranye edisi Desember-Januari. Pada edisi ini, majalah tersebut membahas soal hak manusia, bentuk pelanggaran HAM, hingga pengaruh keberagaman yang menimbulkan diskriminasi.

“Sangat disayangkan di era ini banyak sekali terjadi berbagai kericuhan yang disebabkan karena perbedaan suku, ras, dan agama. Masih banyak yang perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia bahwa sebuah perbedaan tidak berarti kita harus berperilaku beda kepada orang yang berbeda dengan kita. Jangan biarkan diskriminasi dan rasisme memecah belah kita semua,” ujar Violetta Azalea, Chief Editor majalah edisi ini.

“Maka dari itu mulailah saling menghormati sesama, tingkatkan toleransi untuk menciptakan persatuan dan kesatuan sesuai dengan konstitusi negara kita, jika hal-hal tersebut sudah dilaksanakan, masyarakat Indonesia akan semakin jaya dan makmur,” tutupnya. (CA)