Ilmu Komunikasi adalah salah satu jurusan yang sangat banyak peminatnya belakangan ini. Segudang skill dan beragam prospek kerja yang luas menjadikan Ilmu Komunikasi penting pada masa ini. Berdasarkan laporan Future of Jobs yang disusun oleh World Economic Forum, terungkap keahlian apa saja yang paling dibutuhkan di tahun 2020, dimana salah satunya adalah kolaborasi. Mungkin terlihat mudah, tetapi skill ini didasari oleh komunikasi interpersonal agar kita dapat berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan orang lain.
Lalu, bagaimana dengan program studinya? Apa yang butuh dibenahi dan ditingkatkan? Melalui kegiatan diskusi santai yang diadakan Aspikom pada tanggal 14 Oktober 2020 bersama 4 Periode Ketua umum ASPIKOM (2013-2019) mengenai “Revitalisasi Peran Program Studi Ilmu Komunikasi, Kemarin, Kini dan Nanti.”
Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) yang berdiri pada 23 Maret 2007, merupakan Asosiasi yang menghimpun para pengelola pendidikan tinggi dalam rumpun/bidang ilmu komunikasi baik di tingkat jurusan maupun program studi atau fakultas di seluruh Indonesia.
Dr. Eko Harry Susanto, Dosen Fikom Untar yang pernah menjabat Ketua Umum Aspikom Periode 2010-2013 ini turut diundang pada diskusi santai ini. Beliau memaparkan materi mengenai “Penelitian Fenomena Komunikasi.” Berkesinambungan dengan tema besar acara ini, beliau menceritakan pentingnya peneltian komunikasi demi kemajuan Program Studi Ilmu Komunikasi di Indonesia.
“Faktualnya, banyak melakukan penelitian karena ikatan dari akademik, karena kewajiban jurnal. Administrasi akademik menggurui penelitian-penelitian yang seharusnya tidak didasari hal tersebut. Bagaimana kita selaku dosen, perbanyak penelitian di bidang lainnya, jangan hanya di komunikasi politik. Ada komunikasi warga defabel, warga kurang beruntung, warga global, dan lainnya,” ungkap beliau. (CA)