Seminar Online yang diadakan oleh Himpunan Teknik Iluminasi Indonesia (HTII) mengangkat tema “UVC Lighting sebagai Disinfektan: Sebuah Mitos atau Kenyataan ?”, diselenggarakan secara online melalui media daring pada Kamis (17/9).
Dimoderatori Dosen Fakultas Teknik Untar Dr. Ir. Endah Setyaningsih, M.T. dengan narasumber Ketua Umum HTII Ir. Benno Salinas Fevriarto, Managing Director PT. Buana Tirta Utama dan PT. Fruit – Ing Indonesia Dr. Drs. EC. Iwan Winardi, M.M., dan Product Manager – OEM PT. Signify Commercial Indonesia Herdito Prasetyaji, S.T.
Dalam sambutan Ketua HTII menyampaikan harapannya agar seminar ini dapat mengedukasi masyarakat untuk membantu mencegah pandemi.
Dr. Drs. EC. Iwan Winardi, M.M. berbagi bahwa berdasarkan pengalaman, saat situasi covid-19, penggunaan UVC untuk mensterilkan udara lingkungan kantor. “Lampu UVC dikantor kami gunakan timer untuk mengamankan udara dan permukaan benda. Keunggulan UVC adalah tidak meninggalkan residu, atau mencemarkan udara, sehingga keamanan lebih terjamin. Lampu UVC merupakan investasi yang lebih murah dibandingkan zat kimia lainnya.
Herdito Prasetyaji menjelaskan bahwa UVC sebenarnya juga diproduksi oleh matahari, namun karena panjang gelombangnya lebih pendek sehingga terfilter oleh atmosfer bumi dan tidak mencapai permukaan bumi. Karenany
Fungsi UVC dapat juga menjadi disinfektan, ini seringkali menggunakan artificial lighting. “UVC dinilai mampu melakukan penetrasi hingga ke dalam sel dan bisa merusak struktur dari jamur, virus, maupun spora. Sampai saat ini belum terbukti adanya patogen yang resistant terhadap UVC, ini menjadikan UVC sebagai metode yang efektif untuk disinfektan.”
HTII merupakan satu-satunya wadah bidang pencahayaan di Indonesia, yakni asosiasi khusus bidang teknik iluminasi yang menjembatani ilmu-ilmu serta produk mengenai pencahayaan. -JS-
-JS-
17 September 2020, KS, PKM.