Pilih Laman
“Heritage Management” for Future Generation

1 Agustus 2020

Oleh: Humas UNTAR

7

Program Studi Magister Arsitektur Untar kembali menggelar Seri Seminar Online berjudul “Heritage Conservation and Management,” Sabtu (1/8).

Hadir sebagai narasumber Prof. Johannes Widodo (National University Singapore), dosen Arsitektur Universitas Trisakti Dr. Ir. Martinus Bambang Susetyarto, M.T., dan Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Arsitektur Untar Dr. Ir. Naniek Widayati, M.T. Dosen Magister Arsitektur Untar Ir. Budi Sukada, IAI hadir sebagai moderator.

Membuka acara, Ketua Jurusan (Kajur) Arsitektur dan Perencanaan Untar Dr. Ir. Fermanto Lianto, M.T. berharap seminar online ini dapat menambah pengetahuan para peserta. “Semoga materi yang disampaikan hari ini bisa memperkaya wawasan tentang heritage conservation network di Asean sekaligus konservasi aset bangunan heritage di Indonesia,” ucapnya.

Memaparkan “Heritage Management Networking in Southeast Asia,” Prof. Johannes menjelaskan sarana yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola heritage sebagai amanah untuk masa depan. “Manajemen heritage selain bangunan, juga menyangkut kota, wilayah, bahkan alam. Oleh karena itu, tidak bisa ditangani satu dua organisasi saja, tetapi merupakan kerja sama berbagai stakeholders,” ungkapnya.

“Ada 7 alat (organisasi) yang dapat dimanfaatkan. Secara bersama-sama, management of change bisa dilakukan lebih profesional, akademis, sehingga amanah yang kita punya berupa alam dan budaya bisa diwariskan ke generasi berikutnya dalam kondisi yang baik,” sambung Associate Professor di Department of Architecture National University Singapore tersebut.

Dr. Naniek menjelaskan pengalamannya dalam materi berjudul “Konservasi dan Pengembangan Rumah MT Haryono.” Menurutnya, pemugaran tersebut berbeda dari konservasi yang biasa dilakukan di Indonesia karena harus memerhatikan aspek kesejarahan, bukan fisik bangunan. “Konservasi dan revitalisasi dilakukan pada 2 gedung. Satu bangunan bersejarah, satu bangunan biasa, kemudian digabung menjadi sebuah kesatuan yang fungsinya disesuaikan dengan masa kini indonesia,” ucapnya seraya menunjukkan denah bangunan yang terletak di Jalan Prambanan no. 8, Kompleks Cagar Budaya Menteng, Jakarta.

Mengungkapkan proyek sejenis Dr. Naniek, Dr. Bambang membagikan pengalamannya dalam paparan “Penelitian Konservasi Bangunan PT Mega Eltra Menteng.” Dr. Bambang menegaskan bahwa pelestarian bangunan bersejarah harus dilakukan secara hati-hati. “Pelestarian bangunan bersejarah tidak hanya menyangkut bangunannya, tetapi juga fungsi dan perencanaan kota untuk masa kini dan masa depan. Perencanaan kelestarian bersifat multidimensi, dan harus disikapi tidak semata-mata demi form dan function saja, tetapi planningnya harus dipelajari,” jelasnya.

“Heritage Conservation and Management” merupakan seri ke-lima dalam seri Seminar Online Magister Arsitektur Untar. Acara yang dihadiri ratusan peserta dari seluruh Indonesia ini disiarkan melalui Zoom dan Channel Youtube Magister Arsitektur Untar. -AW-

-JS

1 Agustus 2020, KS.

Berita terbaru

Agenda

11 Maret Hari Raya Nyepi
12 Maret Awal Puasa
19 Maret Kuliah Umum Bersama KSP RI
20 Maret Untar 4th Career Week