Pilih Laman
Efisiensi Energi untuk Arsitektur Berkelanjutan

11 Juli 2020

Oleh: Humas UNTAR

3

Seri ke-2 seminar online Magister Arsitektur Untar, Sabtu (11/7) mengambil tema “Toward Sustainable Architecture Through Energy Efficiency“, dimoderatori oleh Dian Siddya Budiman dengan mengundang tiga narasumber yaitu Nuki Agya Utama, Ph. D., Budijanto Chandra, M.Ars., Nanda Galih Wasisto, MALD.

Seminar online dibuka oleh Dr. Ir. Naniek Widayati, M.T., “Kita bersyukur seri kedua seminar online ini bisa dilaksanakan. Tema ini diangkat karena kita menyadari bahwa dunia terus mengalami perubahan iklim, oleh karenanya kita mencoba untuk mengantisipasi hal tersebut dengan menciptakan sesuatu yang lebih sustainable,” bukanya.

Sesi pertama dinarasumberi oleh Executive Director of ASEAN Center for Energy Nuki Agya Utama, Ph.D. Beliau membahas tentang “The Role of Energy Efficiency in Energy Transition in Southeast Asia.”

“Kita (ASEAN) berharap ada perkembangan efisiensi energi sehingga bisa mengurangi konsumsi bahan bakar fosil 30% dari energy intensity di tahun 2025,” tuturnya. “Harapannya teman-teman di Untar dapat betul-betul fokus mengurangi konsumsi energi pada bangunan.”

Sesi berikutnya membahas “Toward Sustainable Architecture Using Net Zero Energy Building” yang dibawakan oleh EDGE Expert & Auditor, Greenship Professional, dan LEED Green Associate.

“Suhu bumi terus mengalami kenaikan, dan kita sedang mencoba untuk memperlambat kenaikan tersebut agar di akhir abad ini kenaikan suhu rata-rata tidak melebihi 2 derajat,” serunya.

Bangunan yang sustainable merupakan goal dari seorang arsitek dalam membangun bangunan, salah satu cara nya adalah dengan membangun bangunan dengan Net Zero Energy. “Bangunan dengan Net Zero Energy (NZE) berarti bangunan tersebut sangat hemat energi, serta menggunakan energi yang dapat terbarukan,” jelasnya

Seminar di sesi ketiga mengangkat tentang “Sustainability in Lighting Design” yang dibawakan oleh Nanda Galih Wasisto, MALD dari Klaasen Lighting Design.

“Peran dari lighting design adalah memperkuat desain arsitektur yang dibuat oleh arsitek pada malam hari untuk interior menciptakan mood, ambience, dan atmosfer yang nyaman,” bukanya.

Membahas sustainability lighting, Nanda menyebutkan bahwa hal ini dipengaruhi sumber lighting itu sendiri. “Dahulu kita kenal lampu Incandescent pengganti lilin, dan sekarang sudah LED Bulb yang memiliki umur lebih panjang dan daya yang semakin hemat serta semakin berkembang semakin hemat,” paparnya.

Rangkaian seminar online seri kedua dari Magister Arsitektur ini akan dilanjutkan ke rangkaian berikutnya di hari Sabtu (18/7) dengan tema “Play of Light Stadium” in Terms of Sustainability and Efficiency. -NR-

JS-

07/11/2020, KS

Berita terbaru

Agenda

11 Maret Hari Raya Nyepi
12 Maret Awal Puasa
19 Maret Kuliah Umum Bersama KSP RI
20 Maret Untar 4th Career Week