Webinar hasil kolaborasi antara Universitas Tarumanagara (Untar) melalui Program Studi Perencanaan Wilayah dengan Astra Land Indonesia pada Kamis (18/6), mengangkat topik “How Jakarta Rebounds After Pandemic” yang membahas mengenai peran bisnis properti dalam mengembalikan pergerakan ekonomi yang menurun akibat pandemi Covid-19.
Sedikit latar belakang mengenai PT Astra Land Indonesia (ALI). Perusahaan joint venture antara Astra International dan Hongkong Land Ltd. tersebut merupakan salah satu grup properti terkemuka Jardine Matheson Group yang bergerak di bidang property investment, management, dan development berbasis di Hongkong dan Singapura.
PT Astra Land Indonesia merupakan kendaraan Astra Properti Group untuk residensial. Portfolio bisnis yang dimiliki saat ini adalah proyek township yang dikerjakan bersama PT Modernland Realty dibawah manajemen PT. Astra Modernland. Tidak menutup kemungkinan, untuk ke depannya PT. Astra Land Indonesia akan memiliki proyek lainnya, seperti pengembangan perumahan, apartemen, fasilitas publik, dan area terbuka untuk publik.
Webinar kali ini diramaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, Director of economics and planning AECOM Indonesia, Utami Prastiana, dan Head of Economic and Research UOB, Enrico Tanuwidjaja.
Acara dibuka oleh Rektor Untar “Kita menyadari bahwa banyak bisnis yang mengalami penurunan, saat ini kita sedang memasuki masa rebound dan perlu bergerak cepat untuk mempersiapkan diri menghadapi New Normal. Untar berharap melalui kolaborasi bersama Astra Land Indonesia dapat memperoleh banyak insight dalam mempersiapkan masa transisi.” seru Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan.
Dalam video yang ditayangkan, Bapak Ahmad Riza Patria menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah sedang mengupayakan semua orang tetap sehat, aman, dan produktif agar perekonomian yang turun dapat segera bergerak naik. “Perlu diingat dalam masa pelonggaran ini ada potensi terjadinya penyebaran lagi, oleh karenanya setiap orang perlu menerapkan protokol kesehatan yang tepat seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari keramaian,” tambahnya.
Head of Economic and Research UOB Enrico Tanuwidjaja berpendapat bahwa pandemi ini menyebabkan disrupsi dalam perekonomian dan pemerintah harus menjaga PDB agar tidak jatuh. “Beruntungnya Indonesia memiliki daya beli yang kuat sehingga Indonesia dapat bertahan ditengah pandemi ini. Berdasarkan data, yang mendominasi daya beli adalah kaum milenial.” tambahnya.
“Oleh karenanya, sekarang adalah waktu yang tepat bagi milenial membeli properti baik untuk ditinggali ataupun sebagai investasi. Sekarang uang muka yang ditawarkan untuk membeli sebuah properti sangatlah rendah bahkan ditambah program-program cicilan jangka panjang yang bisa meringankan beban milenial. Dapat dikatakan sekarang harga-harga properti di Indonesia sangatlah affordable bagi milenial dibandingkan negara-negara lain seperti Hong Kong contohnya.
Director of economics and planning AECOM Indonesia Utami Prastiana melihat hal yang sama, “Semua bisnis sedang mencari formula terbaik untuk memulihkan keadaan, mulai dari mall yang membatasi pengunjung, memperketat protokol, dan sebagainya. Bahkan dalam bisnis properti, berbekal pengalaman dari krisis-krisis dimasa lalu, para developer sudah mulai mengantisipasi hal ini sejak awal dimulainya PSBB untuk mencegah segala kemungkinan terburuk.” -NR-
-JS-
18 Juni 2020, KS.