Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Tarumanagara menyelenggarakan webinar orang tua cergas yang mengulas seringnya pertanyaan seputar problem kesehatan anak sehari-hari seperti demam, imunisasi dan gangguan makan, Sabtu (6/6).
Kegiatan yang diikuti lebih dari 200 peserta dari seluruh Indonesia, menghadirkan para dokter berpengalaman di bidangnya yang juga tenaga pengajar FK Untar.
Narasumber dr. Eko Kristanto Kunta Adjie, SpA, dr. Fransiska Farah,SpA,MKes. dan dr. Herwanto, SpA. menyampaikan paparannya kurang lebih dua jam, dimoderatori Dr. dr. Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, SpA(K).
Paparan pertama dr. Eko Kristanto Kunta Adjie, SpA membahas mengenai demam dan menjelaskan bahwa sebagai permasalahan klinis yang sering ditemukan pada anak, demam bukannya penyakit namun berupa mekanisme pertahanan tubuh sebagai respon terhadap yang masuk ke dalam tubuh dan polanya menjadi petunjuk diagnosis penyakit. Dikatakan demam jika suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius dan sebaiknya orang tua membawa anak ke dokter atau layanan kesehatan jika demam sudah lebih dari dua hari. Selain itu, dipaparkan juga mengenai banyaknya kesalahkaparahan mengenai cara kompres yang banyak terjadi di tengah masyarakat.
“Banyak orang menganggap kompres dengan es atau air dingin adalah cara yang benar. Pandangan tersebut kurang tepat karena kompres air dingin atau es membuat pembuluh darah di kulit kepala menjadi mengecil dan mengakibatkan pusing. Cara kompres yang benar adalah kompres air hangat karena suhu air hangat bisa membuat pori-pori kulit lebih terbuka dan mempercepat evaporasi panas sehingga demam lebih mudah turun. Kemudian berikan obat penurun demam dengan dosis yang tepat serta kenakan pakaian menyerap keringat yang tidak berlebihan, serta atur suhu ruangan dan ventilasi agar nyaman,” katanya menjelaskan.
Mengenai imunisasi dr. Herwanto, SpA menekankan pentingnya pemberian imunisasi lengkap pada anak untuk mencegah anak tertular dan menderita penyakit berbahaya yang menimbulkan kecacatan dan kematian. Imunisasi bermanfaat karena menimbulkan kekebalan tubuh terhadap diri sendiri dan orang di sekitarnya.
“Imunisasi yang tidak lengkap membuat anak menjadi rentan tertular dan menderita penyakit karena kekebalan tubuh tidak mencapai kadar optimal untuk mencegah penyakit. Imunisasi tidak teratur membuat rentan tertular dan menderita penyakit karena pada usia anak belum mendapatkan kekebalan tubuh yang seharusnya dimiliki,” paparnya.
Di sesi terakhir, mengenai pola gangguan makan dr. Fransiska Farah,SpA,MKes menjelaskan mengenai pentingnya asupan gizi dan nutrisi untuk mencegah stunting atau kekurangan gizi yang menyebabkan anak tidak tumbuh optimal. “Stunting bisa dimulai sejak di dalam kandungan, karena itu penting asupan gizi sejak ibu mengandung. Yang perlu diperhatikan juga adalah makanan Pendamping ASI atau mPASI yang bisa diberikan saat enam bulan. Makanan yang diberikan harus tepat waktu, adekuat, aman dan higienis, serta memerhatikan strategi pemberian makan sesuai respon lapar dan kenyang pada anak,” jelasnya.
Webinar ini merupakan wujud nyata kepedulian Departemen Anak FK Untar dalam hal memberikan edukasi kepada masyarakat dalam meluruskan pandangan-pandangan yang kurang tepat seputar kesehatan anak serta melakukan sosialisasi kesehatan demi kesejahteraan hidup masyarakat. -SW-
-JS-
6 Juni 2020, KS – PKM.