Pilih Laman
Membangun Happy City jelang The New Normal

3 Juni 2020

Oleh: Humas UNTAR

4

Webinar seri ketiga hasil kolaborasi Universitas Tarumanagara (Untar) melalui Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota dengan FIABCI (Real Estate Federation) Indonesia kembali diadakan, dengan tema “The New Normal in the World’s Post Covid-19: The Notion of Happy City”. Berbeda dari kedua webinar sebelumnya, seminar online kali ini menghadirkan pembicara internasional yaitu Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary of the Republic of Finland to Indonesia, East Timor and ASEAN H.E. Jari Sinkari, M.Sc., Senior Advisor in Dubai Goverment Dr. Mahmoud Hesham Elburai, dan Director, Head of Singapore Studio at Benoy Architectural Association Terene Seah yang dimoderatori oleh Wakil Rektor bidang Akademik Untar Dr. Gatot P. Soemartono, S.E., S.H., M.M., LL.M., Rabu (3/6).

Dalam pembukaannya, Ketua FIABCI Indonesia, Budiarsa Sastrawinata menyampaikan bahwa, rasa memiliki dan koneksi dengan sesama individu merupakan salah satu elemen penting dalam menentukan kesehatan serta kebahagiaan seseorang. Individu yang memiliki hubungan yang kuat dengan keluarga dan teman dapat hidup lebih lama dibandingkan mereka yang tidak terkoneksi. Namun, akibat dari pandemi global yang memutuskan hubungan sosial yang mengakibatkan banyak kerugian sehingga menimbulkan perbincangan, negara manakah yang mampu bangkit kembali. “Real estate memerankan bagian penting dalam regenerasi menuju new normal.  Pemain real estate perlu menjaga koneksi yang pernah terbina dan membantu membangun kota yang berkembang, aman, terjangkau, dengan penduduk yang bahagia,” ujarnya.

“Topik ini sangat relevan dengan kondisi yang sedang kita alami sekarang ini, akan selalu ada peluang untuk berkembang kedepannya walaupun dalam situasi sulit,” ujar Rektor Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan saat membuka webinar.

Finlandia memperoleh predikat Negara Paling Bahagia selama 3 kali berturut-turut, salah satu faktornya ialah kualitas pemerintahan yang baik berkat minimnya korupsi, layanan kesehatan, pendidikan dan lainnya, berdasarkan riset yang dilakukan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).

Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary of the Republic of Finland to Indonesia, East Timor and ASEAN H.E. Jari Sinkari, M.Sc. berpendapat bahwa ditengah pandemi Covid-19 ini negara memerlukan solusi yang sistematik untuk mobilitas, perumahan, perputaran ekonomi, inovasi dan tentunya regulasi pemerintah yang smart. “Di Helsinki (ibukota Finlandia) pemerintah memberi perhatian khusus terhadap digitalisasi dan sangat terbuka akan inovasi dari penduduknya. Pola down to the top yang dilakukan ini juga menjadi salah satu alasan kebahagiaan rakyatnya.”

“Saat ini Finlandia telah melewati masa kritis namun pemerintah masih tetap berusaha menghentikan penyebaran Covid-19. Secara perlahan mulai beradaptasi dengan the new normal, anak-anak mulai bersekolah, tapi tetap menerapkan physical distancing. Kurva yang telah melandai ini berkat masyarakat yang senantiasa mendukung tindakan pemerintah,” tambahnya.

Dr. Mahmoud Hesham Elburai yang juga menjabat sebagai Vice President FIABCI Education Comittee, menilai bahwa dalam pandemi inilah saatnya pemerintah menunjukkan kepemimpinan yang kuat. “Kita dihadapkan pada 2 pilihan untuk menjadi panik atau tenang, dan Dubai memutuskan untuk tenang agar dapat lebih responsif dalam mengalahkan persoalan yang timbul akibat pandemi. Investasi terhadap layanan kesehatan sangatlah dibutuhkan saat ini untuk menjamin kebahagiaan masyarakat. Selama masa social distancing ini kita tentunya merindukan interaksi sosial yang biasanya dapat dilakukan. Memasuki the new normal, kita berusaha menjaga kebahagiaan masyarakat salah satunya dengan mengurangi ketidaksetaraan sosial yang diakibatkan oleh pandemi karena ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Tentunya teknologi juga turut andil dalam menciptakan kota yang berkelanjutan dan mampu menjadi kota yang bahagia.”

Terene Seah menilai pemerintah Singapore sangatlah efisien dalam membuat sistem untuk penanggulangan Covid-19. “Pemerintah membuat kebijakan yang sangat mendukung para pelaku bisnis dalam memulihkan kondisi ekonomi.”

Head of Singapore Studio at Benoy Architectural Association ini juga menyampaikan ada 2 sisi yang dapat diperoleh dari penggunaan teknologi, disatu sisi mengandalkan teknologi membuat semuanya terkoneksi dengan baik, namun sebaliknya data pribadi kita pun dipertaruhkan. Maka dari itu teknologi perlu digunakan dengan bijaksana. -JS-

-JS-

3 Juni 2020, KS.

Berita terbaru

Agenda

11 Maret Hari Raya Nyepi
12 Maret Awal Puasa
19 Maret Kuliah Umum Bersama KSP RI
20 Maret Untar 4th Career Week