Sudah hampir sebulan berbagai upaya untuk mengatasi penularan Covid-19 diupayakan oleh pemerintah. Salah seorang dosen FIKom Untar, Bapak Dr. Rezi Erdiansyah, M.S. menulis sebuah artikel yang dipublikasikan melalui Kompas.com. Menurutnya, intervensi kebijakan pemerintah yang dilakukan melalui kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), upaya meliburkan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan dan pembatasan kegiatan di area publik dan fasilitas umum terlihat belum mampu mengatasi meluasnya penyebaran Covid-19. Dari tiga kebijakan tersebut, tampaknya lembaga pendidikan yang paling konsisten menjalankan kebijakannya. Adapun dunia usaha dan lembaga-lembaga sosial keagamaan masih ada yang menjalankan aktivitasnya seperti biasa, sekalipun terlihat mulai berkurang.
Kondisi sosial yang tidak dapat diprediksi dan berada dalam ketidakpastian justru akan mendorong perilaku anomi. Anomi sendiri berarti situasi tanpa dukungan kejelasan norma dan arah, dan terdapat adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan. “Indonesia, negara dengan besarnya jumlah penduduk, luasnya wilayah, beragamnya aspek sosial, ekonomi dan budaya akan menjadi pertimbangan berat bagi pemerintah mengambil keputusan. Oleh sebab itu, pada situasi krisis dan ketidakpastian seperti ini, negara perlu menggunakan pendekatan altruistik bagi siapa pun yang menghambat upaya mencegah penyebaran Covid-19,” pesannya. (CA)