Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Untar mengadakan pameran, pertunjukan dan gelar wicara seputar wayang Potehi yang diberi nama “Plug and Play- a Potehi Experiance Exhibition”, di kampus Untar, Selasa (14/5).
Acara yang mengundang penggiat dan maestro Potehi Toni Harsono dan dalang Sony Fran Asmara dibuka Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Untar Jap Tji Beng., Ph.D dan dihadiri Dekan FSRD Kurnia Setiawan, dosen serta mahasiswa.
Rektor Prof. Dr. Agustinus Purna Irawan berkesempatan juga menghadiri dan meninjau kegiatan didampingi Kahumas Untar Paula T. Anggarina.
Ketua Panitia Anny Valentina yang juga pemrakarsa acara bersama dosen FSRD Herwindo dan Regina mengatakan pameran plug and play menampilkan karya-karya yang merupakan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat selama tiga tahun dengan berinteraksi dengan para pelaku Potehi.
“Semoga acara yang juga dalam rangkaian ulang tahun ke 60 Untar ini bisa memberikan sumbangan untuk menunjukan dedikasi untar dalam ikut menjaga budaya indonesia”, ujar Anny yang juga dosen di FSRD Untar.
Direktur PPM Untar Jap Tji Beng, Ph.D mengatakan penelitian tentang budaya Tionghoa di Indonesia memang banyak namun pada umumnya dilakukan oleh para peneliti asing. Di Untar sendiri, penelitian terkait budaya Tioghoa banyak dilakukan oleh dosen dan mahasiswa FSRD.
Ia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada dosen atas penelitian keilmuan yang terkait di bidang seni dan budaya Tionghoa.
Semetara itu Toni Harsono menceritakan sejarah perkembangan wayang Potehi termasuk tantangan yang dihadapi untuk dapat bertahan.
“Saat ini wayang Potehi sudah sering tampil dimana-mana termasuk di mal dan dimainkan juga oleh mereka yang bukan keturunan Tionghoa”, ungkap Toni yang merupakan generasi ketiga dari pembawa wayang potehi ke Indonesia.
Menurutnya, wayang Potehi tidak boleh mati karena wayang ini juga bagian dari budaya Indonesia. Pada pembukaan acara hadirin disuguhkan pertunjukan wayang Potehi oleh Sony Fran Asmara.
Direktur PPM Untar Jap Tji Beng, Ph.D
Rektor Prof. Dr. Agustinus Purna Irawan (kiri) dan Koordinator Pusat Studi Budaya Tionghoa Untar Prof. Dr. Ir. Dali S. Naga., MMSI (kanan)
Kiri ke kanan: Toni Harsono, Sony Fran Asmara, Anny Valentina