Pemenang bersama Tim Juri
Siswa SLTA dari Jabodetabek dan Jawa Barat mengikuti Lomba Model Jembatan Kayu (LMJK) ke-XXII di kampus 1 Untar, Sabtu (27/4). Lomba yang diselenggarakan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Untar dibuka Dekan Fakultas Teknik Harto Tanujaya, S.T., M.T., Ph.D.
Dalam lomba ini, peserta diminta membuat sebuah miniatur atau model jembatan dari kayu khusus yang telah disediakan panitia. Kayu boleh dipotong, dicoak atau ditipiskan, dengan catatan semua potongan masih dapat menunjukkan keaslian kayu resmi. Peserta boleh memakai perekat pilihan sendiri dan model jembatan tidak boleh dicat atau diwarnai.
Model jembatan yang dibuat siswa-siswa SLTA peserta LMJK tersebut pertama-tama ditimbang dan dinilai oleh dewan juri. Selanjutnya, dilakukan pengujian terhadap model jembatan yang memenuhi persyaratan dengan membebani jembatan sampai jembatan tersebut patah.
Tujuan dari lomba yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini adalah untuk menilai model jembatan yang paling efisien dengan spesifikasi yang ditentukan. Model jembatan yang akan dilombakan harus merupakan penyederhanaan dari jembatan nyata yang didesain untuk mampu menyangga beban dari berbagai arah dan dapat dilalui oleh beban yang melintas sepanjang jembatan.
Dekan FT mengharapkan kompetisi ini dapat mewujudkan karya yang bermanfaat di dunia pendidikan. “Melalui sistem pembelajaran yang terus berinovasi, maka pendidikan di Indonesia dapat lebih maju”, ujarnya saat memberi sambutan.
Sebagai juara pertama dan kedua LMJK ke XXII diraih siswa SMAIT Al Kahfi dan juara ketiga dari SMA Santo Aloysius. Juara pertama berhasil membuat model jembatan kayu yang mampu menahan beban terberat yaitu 50kg. Juri yang memberi penilaian adalah para pakar di bidang teknik sipil diantaranya Prof. Ir. Roesdiman Soegiarso., M.Sc., Ph.D yang juga menjadi ketua dewan juri.
Dekan Fakultas Teknik Harto Tanujaya, S.T., M.T., Ph.D.