Usaha memperkecil (minimalisasi) material waste kontruksi akan membantu meningkatkan profit kontraktor dan mengurangi dampak lingkungan, karena itu perlu dilakukan perhitungan yang teliti dan tepat dalam menentukan jumlah kebutuhan material yang akan digunakan dalam proyek serta melakukan evaluasi terhadap pengguna material tersebut.
Waste dalam bidang kontruksi adalah kehilangan atau kerugian berbagai sumber daya yaitu material, waktu dan modal yang diakibatkan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan biaya secara langung maupun tidak langsung tetapi tidak menambah nilai produk akhir bagi pengguna jasa kontruksi. Hal tersebut disampaikan �Mega Waty saat ujian terbuka doktor ilmu teknik sipil, Selasa (29/8) di auditorium Untar.� Ujian terbuka Mega Waty dengan disertasi berjudul �Pemodelan dan Manajemen Risiko Material Waste Proyek Kontruksi Jalan�� diketuai Prof. Ir. Chaidir Anwar Makarim MSE., Ph.D., dengan promotor utama Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana., M.Sc., Ph.D.
�Penelitian ini berkaitan dengan minimalisasi material waste yang dilakukan pada proyek konstruksi jalan melalui manajemen risiko, yang selama ini belum dilakukan�, papar dosen Universitas 17 Agustus Samarinda yang mengambil penelitian disertasinya di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Menurut perempuan kelahiran Samarinda 23 Desember 1967 bahwa pemanfaatan regresi material waste proyek pembangunan dan peningkatan jalan hendaknya digunakan pada masa pelelangan dengan memperhatikan profit dan material waste yang berpengaruh. Atas keberhasilan mempertahankan disertasinya- pemilik sertifikat keahlian teknik jembatan dan sumber daya air tersebut berhak mendapat gelar doktor teknik sipil dengan predikat terpuji.