Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2017 di kampus Untar terasa istimewa. Tidak seperti peringatan sebelumnya, Hardiknas kali ini diisi dengan unjuk kebolehan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil-Fakultas Teknik Untar Bagoes Respati mendalang. Bagoes membawakan lakon wayang kulit “Hanoman Duta” dihadapan jajaran pimpinan Yayasan Tarumanaga, Pimpinan Universitas, dosen, mahasiswa dan karyawan yang menghadiri peringatan Hardiknas, Selasa (2/5) di auditorium kampus Untar. Mahasiswa Teknik Sipil FT Untar ini belajar mendalang di sanggar Redi Waluyo sejak masih di bangku SMP . Saat banyak generasi muda kini menyukai budaya luar, Bagoes mengaku lebih menyukai budaya tradisional. Ia tertarik belajar dalang karena sejak kecil sering diajak ayahnya menononton wayang. “Wayang adalah warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan”, ungkap Bagoes yang masih ingin terus belajar mengenai dunia pewayangan. Selain Wayang Kulit pada kesempatan ini juga dihibur dengan kehadiran UKM Festa (Sulap), kali ini Saudara Sotheby Winsen dari Program Studi Teknik Industri dan Saudara Edward dari Jurusan Teknik Sipil FT-Untar menunjukkan kebolehannya. Rektor Prof. Dr. Agustinus Purna Irawan menganggap pendidikan yang berbudaya adalah hal yang penting. Menurutnya selain pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu juga disertakan unsur budaya dalam pendidikan di kampus agar menjadi pribadi yang unggul. Untar mendukung berbagai kegiatan mahasiswa untuk meraih prestasi baik akademik maupun non akademik. Mahasiswa deiberi kesempatan untuk menyalurkan bakat dan minatnya terlebih yang menyangkut pelestarian budaya bangsa. Di kampus Untar sendiri memiliki unit kegiatan seni karawitan serta berbagai kegiatan terkait seni dan budaya lainnya. Bahkan dalam setiap wisuda selalu ditampilkan nuansa budaya Indonesia.
Pertunjukan Wayang Kulit oleh Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil-Untar pada Peringatan Hardiknas

6 Mei 2017

Oleh: Admin Pusat

6
