Libur Panjang: Keuntungan Dan Aktivitasnya Waktu libur panjang akhir tahun telah tiba, umumnya setiap sekolah memberikan libur akhir tahun pada siswa-siswi serta guru dan karyawan sekolah sampai sekitar 10-14 hari. Tentunya dengan waktu yang cukup panjang itu, maka berlibur perlu direncanakan dengan baik sehingga kegiatan yang dilakukan oleh anak maupun orang tua memiliki kegunaan dan keuntungan. Bayangkan saja bila waktu berlibur tidak direncanakan dengan baik, yang sering terjadi adalah anak-anak yang merasakan bosan di rumah saja, aktivitas hanya menonton TV, aktivitas berjalan-jalan ke mall dan shopping tanpa tujuan yang malah menghabiskan uang, atau bahkan anak hanya bermain game internet saja. Berlibur, adalah suatu waktu untuk melepaskan diri dari segala kegiatan rutin. Berlibur bila dijalankan dengan baik memiliki keuntungan yang bersifat refreshing atau mengembalikan segala penghayatan diri yang lebih positif, lebih sehat dan segar, lebih kreatif dan bersemangat. Dari hasil riset Hartig, Catalano, Ong & Syme (2013) di Swedia disimpulkan bahwa berlibur dirasakan manfaatnya paling besar adalah pada kelompok orang yang bekerja dibandingkan dengan orang yang pensiun. Dalam hal ini, artinya berlibur akan terasa manfaatnya pada orang-orang yang memiliki aktivitas rutin setiap harinya bila dibandingkan dengan orang yang kurang memiliki aktivitas rutin. Dan yang terpenting dari riset tersebut adalah pengaturan waktu untuk aktivitas social menunjukkan adanya pengaruh pada kesejahteraan dari kelompok penelitian yakni kelompok pekerja. Penjelasan hamper serupa juga didapatkan dari thesis Nikki Wilson (2009) yang dilakukan pada siswa sekolah, menunjukkan manfaat berlibur dari kegiatan liburan pada musim panas seperti camping. Kegiatan yang terstruktur ini dapat meningkatkan perkembangan dari siswa, tidak hanya tentang perkembangan fisik seperti olah raga, namun juga untuk menghilangkan stress dan kesempatan untuk bekerja bersama dengan orangtua atau pengasuh dewasa yang lain. Mengacu pada simpulan-simpulan ini, menunjukkan bahwa kegiatan berlibur yang bila diisi dengan aktivitas social serta kegiatan yang terstruktur memberi keuntungan yang besar. Aktivitas social dalam liburan tentunya perlu dirancang dan dijalani dengan senyaman mungkin sehingga keuntungan akan kesejahteraan psikologis dapat dicapai. Juga dengan kegiatan terstruktur, akan dapat membantu perkembangan anak, bila kegitan tersebut direncanakan dan dilaksanakan sebaik mungkin. Kalau demikian, apa saja aktivitas dalam berlibur yang dapat direncanakan? Aktivitas sosial dapat dilakukan dengan melakukan liburan bersama orang-orang yang disayangi, bisa itu keluarga, pasangan, atau teman-teman dekat. Atau sering juga berlibur dilakukan dengan mengikuti kegitan yang dikelola tour-travel sehingga bertemu dengan kelompok orang-orang baru dalam perjalanan liburan tersebut.
Liburan dengan mengerjakan hobby, seperti memasak mungkin dengan mengkreasi kue-kue baru serta dinikmati oleh orang lain akan memberikan manfaat baik untuk anak yang membuatnya juga untuk keluarga atau orang lain yang menikmatinya. Hobby fotografi, bila liburan dilakukan misalkan ke kebun bunga atau alam bebas, maka ada banyak objek-objek cantik dari pemandangan yang dapat menjadi sasaran potret yang menarik, untuk kemudian dipublikasikan melalui media social misalkan, sehingga keindahan pemandangan dan hasil jepretan kamera itu semakin bernilai untuk dinikmati banyak orang. Hobby lain seperti misalkan membaca buku, tentu akan lebih besar lagi manfaatnya bila isi buku tersebut diceritakan ulang kepada anggota keluarga, seperti misalkan kegiatan berkumpul bersama keluarga sambil mendengarkan dongeng yang diceritakan oleh masing-masing anggota keluarga. Kegiatan berlibur seperti beberapa contoh di atas, dilakukan dengan senang dikarenakan itu merupakan hobby serta memiliki manfaat tidak hanya untuk diri sendiri namun juga untuk banyak orang. Bagaimana, sudah siapkah liburan anda dengan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan? (ENES) Sumber bacaan: Hartig, T., Catalano, R., Ong, M., & Syme, L.S. (2013). Vacation, Collective Restoration, and Mental Health in a Population. Society and Mental Health vol. 3(3) 221–236. American Sociological Association. DOI: 10.1177/2156869313497718. Wilson, N. (2009). Impact Of Extracurricular Activities On Students. Thesis dari University of Wisconsin-Stout Menomonie, WI. Sumber gambar: