Dalam kelas Kapita Selekta, Selasa (22/11), Dr. Harry Eko Susanto, M.Si yang merupakan salah satu pendiri FIKom UNTAR dan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) hadir untuk memberikan wawasan mengenai fungsi media dan politik kepada mahasiswa FIKom UNTAR. Topik ini menurut Eko penting bagi mahasiswa agar bersikap kritis terhadap media terlebih pada masa kampanye seperti saat ini.
“Dalam pemerintahan yang demokratis, pesan-pesan politik yang kritis harus dilindungi, jadi tidak boleh dibungkam. Dulu, media sangat berpihak kepada pemerintah, namun sekarang telah masuk ke dalam demokratisasi media sehingga media harus melindungi pesan politik konstruktif, menghilangkan pesan destruktif yang mengandung kebencian dan ketakutan,”ucap Eko.
Media selalu diwarnai dengan sistem politik yang mempengaruhi kerja media. Pemilik media yang terlibat aktif dalam dunia politik akan mempengaruhi konten yang ada didalam medianya. Saat pemilik media mendukung suatu partai atau presiden maka berita-berita dalam media tersebut akan berpihak atau memuji-muji sosok yang didukungnya, begitu pula sebaliknya. Media tersebut tidak menjalankan prinsip keseimbangan atau cover both side dalam jurnalistik. Pada hakikatnya, hal ini boleh dilakukan oleh media, namun hanya pada kolom tajuk atau editorial, bukan pada keseluhan kolom atau berita. Namun hal ini sulit untuk dilakukan apabila pemilik media sudah menetapkan hal yang harus diberitakan dan hal yang dihilangkan dalam medianya. Untuk itu, masyarakat sebaiknya membaca atau menonton berita lebih dari satu sumber media. (S/A/L)