Tari Bajidor Kahot diciptakan sekitar tahun 2000. Tarian ini menggabungkan antara tarian Jawa, Sunda, Bali, dan Betawi. Percampuran ini membuat tarian Bajidor Kahot terlihat unik. Tari Bajidor Kahot mengombinasikan tari Ketuk Tilu dan Jaipongan sebagai dasar gerakan. Penari Bajidor Kahot memakai alat kipas layaknya tari Legong dari Bali, namun para penarinya justru mengenakan kostum kebaya Jawa Barat. Terlebih, musiknya pun terdengan seperti musik Jaipongan. Bajidor Kahot berangkat dari sebuah tarian rakyat yang menggambarkan keceriaan para mojang. Dalam acara penandatanganan Statuta Universitas Tarumangara pada 13 Oktober 2016, tiga orang mahasiswi yang terdiri dari dua mahasiswi Program Studi Desain Interior Untar bernama Nabiela Malik (615140097) serta Ghea Pratiwi (615140115) bersama seorang mahasiswi program studi Desain Komunikasi Visual bernama Wresti Arashimalya (625120019) membawakan tarian Bajidor Kahot tersebut di atas dengan dinamis dan indah. Para hadirin menyambut meriah tarian ketiga mahasiswi FSRD Untar tersebut. Kontributor: Ghea Pratiwi, 615140115 Foto: Juliana Wijaya, 625130097 Editor: AAS
Keindahan Tari Bajidor Kahot Dibawakan Mahasiswi FSRD Untar