Pilih Laman
Vol. 6. No.3 Hal 1-99, Desember 2014, ISSN 2085-1979

29 Mei 2015

Oleh: Admin Pusat

8

Berita Terjemahan Pada Situs Media Online (Tinjauan Proses Penerjemahan pada Rubrik Internasional & Rubrik Celebrity-World Celeb dalam Okezone.com)

Rosita Anggrain

Abstrak: Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan proses penerjemahan berita internasional dalam rubrik Internasional dan rubrik  Celebrity-World Celeb (sebagai produk terjemahan) di Okezone. com. Metode riset adalah deskriptif-kualitatif, sumber data berupa dokumen teks berita BSa (Bahasa Sasaran) dan teks berita BSu (Bahasa Sumber). Teknik sampling adalah purposif,  memilih 10 teks berita internasional untuk dianalisis dibaca dan disimak dengan membandingkan struktur berita yang terdiri dari judul, lead, paragraf pertama, tubuh berita dan penutup pada TSa (Teks Sasaran) yang dimuat dalam Okezone.com dengan TSu (Teks Sumber) yang berasal dari beberapa situs media online asing.  Berdasarkan kajian yang dilakukan,teridentifikasi bahwa metode penerjemahan yang digunakan Okezone.com lebih menekankan kepada pembaca bahasa sasaran yaitu metode  penerjemahan bebas. Terjemahan dalam Okezone.com seperti  penerjemahan produk jurnalistik lainnya memiliki kekhasan. Penerjemah  melakukan penulisan ulang, reformulasi, lokalisasi, dan menggunakan item-item berita dari artikel sebelumnya dengan menuliskan atau membuat hyperlink pada teks berita terjemahan. Dalam proses menerjemahkan digunakan prosedur reduksi atau penghilangan dan amplifikasi atau  penambahan. Kesepadanan dalam penerjemahan adalah kesepadanan dinamis yang berorientasi pada padanan yang sesuai dengan  bahasa dan budaya target, konteks pesan tertentu, dan khalayak pembaca bahasa target dengan melakukan pengalihan baik pemindahan, penggantian dan pengubahan. TSa tak jarang lebih ringkas daripada TSu dengan tujuan penyederhanaan dan reframing.


REALITAS LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, DAN TRANSGENDER (LGBT) DALAM MAJALAH

Christiany Juditha

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BBPPKI) Makassar.

email: ithajuditha@yahoo.com

Abstrak: Kehadiran media baru yang begitu pesat, tidak membuat media tradisional seperti majalah mati. Majalah tetap bertahan bahkan bermigrasi ke majalah online. Segmentasinya pun beragam mulai dari khusus wanita, pria, remaja, anak-anak, keluarga, hingga LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender). Kehadiran majalah khusus LGBT menuai banyak kontra daripada pro dari masyarakat umum termasuk di Indonesia. Lagi-lagi karena aktivitas kaum ini dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama. Terlepas dari pro dan kontra, majalah khusus LGBT tetap eksis dan telah menjalankan fungsinya sebagai media massa. Karena memiliki kelebihan yaitu audiens yang sangat tersegmentasi sehingga isu-isu yang dimuat dalam majalah ini juga sangat spesifik dan tetap akan dicari karena menjadi kebutuhan bagi audiens khusus. Dengan majalah, tergambar juga bahwa kaum minoritas seperti LGBT semakin mengukuhkan keberadaan mereka meski banyak mendapat tentangan. Justru melalui media ini, kaum LGBT dapat dengan bebas mengekspresikan diri dan identitas gender mereka sekaligus memberikan pengaruh bagi pembacanya.


PENYINGKAPAN DIRI MELALUI INTERNET DI KALANGAN REMAJA (STUDI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI)

Riris Loisa dan Yugih Setyanto

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Email: riris.loisa@gmail.com

Abstrak: Kehadiran internet diyakini membawa pengaruh terhadap perilaku komunikasi manusia. Salah satunya di dalam perilaku penyingkapan diri (self disclosure). Penelitian ini akan menggambarkan penyingkapan diri di kalangan remaja. Hal ini diyakini penting untuk dilakukan, karena saat ini pengguna internet tertinggi di Indonesia adalah kelompok usia remaja. Penggambaran perilaku penyingkapan diri melalui internet di kalangan remaja, akan memberikan gambaran tentang realitas yang terjadi di dalam komunikasi virtual. Analisis dilandasi dari teori komunikasi antar pribadi dengan mengacu pada pemikiran dari Joseph DeVito serta konsep penyingkapan diri dari Richard West dan Lynn Turner. Penelitian dilakukan di dalam paradigma kuantitatif, melalui metode survey terhadap siswa sekolah menengah atas di wilayah Jakarta Pusat. Hasil analisis data sampai pada kesimpulan, bahwa penyingkapan diri lebih sering dilakukan ketika berkaitan dengan hal-hal yang memang lazim di dalam perbincangan publik, sementara itu hal-hal yang bersifat pribadi masih enggan untuk disingkapkan melalui internet.


KOMUNIKASI KELUARGA SABEULAH DALAM KONTEKS KESUNDAAN (Studi Etnografi Komunikasi Tentang Komunikasi Ibu atau Ayah Dengan Anak di Kabupaten Ciamis)

Zikri Fachrul Nurhadi

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut

kiky_81@yahoo.co.id

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kecenderungan keluarga ″sabeulah″ atau tingkat perceraian di Kabupaten Ciamis dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Peningkatan ini, memberikan pola pengasuhan anak berada pada dua posisi yaitu anak yang hidup bersama seorang ibu maupun dengan seorang ayah sabeulah, serta angka statistik perceraian yang ada di Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Ciamis pun meningkat. Berdasarkan data yang diperoleh mulai dari tahun 2009 sebanyak 3.751 sampai dengan tahun 2013 meningkat menjadi 5.319. Dengan pendekatan etnografi komunikasi, penelitian ini dapat mengungkap pola komunikasi pada keluarga sabeulah yang terjadi pada ibu atau ayah sabeulah. Adapun subjek pada penelitian ini adalah ibu atau ayah yang berstatus randa dan duda yang tinggal bersama anak akibat perceraian masalah ekonomi, kematian, perbedaan pandangan dan perselingkuhan. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah pengamatan partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam komunikasi keluarga sabeulah pada ibu atau ayah yang mendapat prioritas untuk dapat disosialisasikan kepada anak adalah nilai religius, kerukunan, ketaatan, tanggungjawab, disiplin, hormat (sopan santun), pencapaian prestasi dan kejujuran. Komponen komunikasi keluarga sabeulah yang terjadi pada ibu atau ayah terdiri atas genre, topik, tujuan, setting, partisipan, bentuk pesan, isi pesan, urutan tindakan, kaidah interaksi, dan norma-norma. Sedangkan pola komunikasi keluarga sabeulah yang terjadi pada ibu atau ayah terdiri atas: pola komunikasi tentang kepatuhan, pola komunikasi tentang harapan, pola komunikasi tentang pengaturan uang, pola komunikasi tentang peran kerabat, pola komunikasi tentang masa depan, dan pola komunikasi tentang pembelajaran dan pengalaman. Komunikasi keluarga sabeulah yang terjadi pada ibu atau ayah menghasilkan beberapa perspektif antara lain: model komunikasi keluarga sabeulah melalui komunikasi interpersonal, model komunikasi keluarga sabeulah melalui simbol verbal dan non verbal, model komunikasi keluarga sabeulah bersifat kolektivistik, model komunikasi keluarga sabeulah dilihat dari tipe dalam menghadapi masalah, model komunikasi keluarga sabeulah tentang peran dalam perspektif komunikasi interpersonal, nilai-nilai yang terbentuk dalam budaya keluarga sabeulah, model komunikasi keluarga sabeulah tentang peran keluarga besar atau kerabat, model komunikasi keluarga sabeulah dilihat dari perspektif interaksi simbolik serta model komunikasi keluarga sabeulah dalam perspektif silih asah, asih dan asuh.


INTERNET DAN FENOMENA BANGKITNYA PERAN AKTOR NON NEGARA

Pramadafi Irawan

Executive Director Center for Development and Political Studies

Ali.muhyidin@cdps.or.id

Abstrak: Dalam era globalisasi dan keterbukaan informasi seperti sekarang ini, perangkat teknologi merupakan salah satu sarana dalam membantu, mewujudkan, memecahkan berbagai macam permasalahan dan memberikan solusi dari berbagai macam persoalan dalam berbagai aspek kehidupan. Selama ini berbagai permasalahan yang terjadi diberbagai belahan dunia dan melibatkan berbagai Negara identik dengan peran actor Negara didalamnya, dilihat dari faktanya tidak hanya actor Negara yang berperan, peran actor non Negara juga memiliki andil yang cukup besar didalamnya, bahkan jika kita telaah lebih dalam lagi terdapat kolaborasi antara peran actor Negara dan actor non Negara dalam mewujudkan berbagai kepentingan. Dalam hal ini apa saja yang melatarbelakangi fenomena bangkitnya peran actor non Negara, kaitannya dengan internet dan beberapa pemikiran dari Juergen Habermas


WAR AS ENTERTAINMENT: CERMATAN TERHADAP PEMBERITAAN ISU TEROR DALAM NEW MEDIA

M. Fikri. AR

Staf Pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Brawijaya Malang

masfikri@ub.ac.id

Abstrak: Tulisan ini berupaya menganalisis berita tentang isu teror yang dimediasikan media berita online sebagai salah satu tipe new media. Jumlah informasi itu menunjukkan begitu melimpahnya berita yang tersaji, hingga menjadi semacam fenomena umum yang mudah diketahui publik. Berlandaskan hal itu, fenomena itu bisa disebut “War as Entertainment”. Namun demikian, ada beberapa hal mendasar yang perlu dijernihkan lebih jauh. Seperti proses konstruksi realitas dalam new media, dimana wartawan sebagai pekerja media merupakan aktor yang aktif membuat berita ke tengah khalayaknya. Pertanyaannya yakni apakah proses konstruksi realitas itu dipengaruhi market, laba, atau motif penyebaran ideologi tertentu? Tulisan ini berupaya mengurai kompleksitas itu ke dalam lima bagian konseptual yang memiliki keterkaitan. Pertama, pendahuluan. Kedua, proses konstruksi realitas dalam media. Ketiga, pengertian war as entertainment. Keempat, pengembangan teori pesan. Kelima, pernyataan spesifik yang berupaya menghubungkan semua bagian dalam sebuah simpulan.


FUNGSI KOMUNIKASI MEDIA SOSIAL TWITTER PELAKSANA TUGAS GUBERNUR DKI JAKARTA BASUKI TJAHAJA PURNAMA

Shirley dan Suzy Azeharie

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Email:Azehariesuzy@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini membahas tentang fungsi komunikasi Basuki Tjahaja Purnama sebagai seorang Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta dala menggunakan media sosial Twitter. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi, dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer berupa isi tweet dari akun Twitter @Basuki_btp dengan periode 2 Juni 2014 hingga 28 November 2014. Sedangkan data sekunder berupa data atau informasi yang diperoleh dari hasil wawancara. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa Basuki Tjahaja Purnama sebagai seorang Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta telah menjalankan fungsi komunikasi dengan cukup baik. Hal ini terbukti dengan dari total 55 tweet yang di analisis, 36 tweet dapat dikategorikan ke dalam fungsi menginformasikan, lima tweet dapat dikategorikan ke dalam fungsi mendidik dan dua tweet yang dapat dikategorikan ke dalam fungsi mempengaruhi sesuai dengan fungsi komunikasi yang dipaparkan oleh Onong Uchjana Effendy.

Berita terbaru

Agenda

11 Maret Hari Raya Nyepi
12 Maret Awal Puasa
19 Maret Kuliah Umum Bersama KSP RI
20 Maret Untar 4th Career Week