Pilih Laman
Kecerdasan Buatan Menggerakkan Transformasi Dunia Perpustakaan

8 Oktober 2025

Oleh: Humas Virly

Share

Dok: Humas Untar – VC

Perpustakaan masa kini bukan lagi sekadar ruang penyimpanan buku, melainkan tengah bertransformasi menjadi pusat inovasi berbasis teknologi. Isu ini menjadi sorotan utama dalam Konferensi Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (KPPTI) ke-4 yang diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI).

Mengusung tema “AI-Driven Academic Libraries: Innovation, Ethics, and the Future of Knowledge Management”, konferensi ini menghadirkan para pakar dari dalam dan luar negeri untuk membahas peran Artificial Intelligence (AI) dalam membentuk masa depan literasi serta pengelolaan pengetahuan di era digital. Selama dua hari pelaksanaan hybrid (7-8 Oktober 2025), peserta dari berbagai perguruan tinggi berdiskusi mengenai bagaimana AI dapat mempercepat transformasi dunia kepustakawanan.

Pada sesi pertama, Widyasari Listyowulan, M.A., Director of Government Affairs Microsoft Indonesia, membawakan materi “Innovation in AI-Based for Education”. Ia menekankan bahwa AI seharusnya memperkaya potensi manusia, bukan menggantikan perannya. Sementara itu, Assoc. Prof. Christopher Khoo Soo Guan dari Nanyang Technological University, Singapura, membahas “Generative AI & Knowledge Graph as Complementary Technologies for LIS”.

Adapun Assoc. Prof. Dr. Aini Suzana Binti Ariffin, Fellow Expert AI Policy dari Universiti Teknologi Malaysia sekaligus Chair of STEPAN UNESCO, menyoroti pentingnya etika dan kebijakan dalam penerapan AI di dunia pendidikan dan informasi melalui paparan bertajuk “Ethics and Policy in AI Implementation”.

Sesi kedua diisi oleh Dr. Ari Nugraha dari Universitas Indonesia dan Assoc. Prof. Dr. Amorn Petsom dari Thailand. Ari memaparkan “Knowledge Management in the AI Era,” yang membahas strategi pengelolaan pengetahuan di tengah perkembangan digital, sedangkan Amorn menyoroti “Capacity Building and Digital Competency,” yang menekankan pentingnya peningkatan kompetensi digital bagi pustakawan agar mampu beradaptasi dalam era disrupsi teknologi.

Pada hari kedua, dua sesi workshop turut digelar. Nafi Al Kautsar Putrawan, AI Business Analyst dari Nedzero/.org, memandu workshop bertema “From Data to Action: Using AI Agents to Simplify Library Reporting”.

Sesi berikutnya dibawakan oleh Dr. Purwani Istiana, S.I.P., M.A. dari Universitas Gadjah Mada dengan topik “Strategies for Scientific Journal Writing in the Age of AI: Leveraging Technology to Improve Publication Quality”. Purwani menekankan agar AI digunakan secara bijak sebagai alat bantu brainstorming dan peningkatan kualitas karya ilmiah, tanpa mengurangi nilai orisinalitas penulis.

Menjelang akhir hari, panitia KPPTI-4 mengumumkan pemenang IALA & ALIA Awards sebelum menutup rangkaian kegiatan. Konferensi kemudian berlanjut pada hari ketiga dengan library tour ke berbagai perpustakaan di lingkungan Kampus Untar, memberi kesempatan bagi peserta untuk melihat langsung sistem dan fasilitas layanan pustaka universitas.

Di tengah derasnya arus digitalisasi, KPPTI-4 menjadi ruang refleksi bahwa peran pustakawan kini semakin strategis — bukan hanya sebagai penjaga pengetahuan, tetapi juga sebagai penghubung antara manusia, data, dan teknologi dalam membangun literasi bangsa. (VC/YS)

Berita terbaru

Agenda

 

14-15 Apr ICASTE & ICEBSH 2025
23 Apr Halal Bi Halal Untar
2 Mei Hari Pendidikan Nasional
11 Mei Wisuda ke-85 Untar
16 Mei Seminar Investasi Pasar Modal