Dok: Humas Untar – VA
“Skema pembiayaan berperan penting dalam memperkuat efektivitas implementasi Project Management Body of Knowledge (PMBOK), terutama pada aspek pengadaan dan manajemen risiko yang berpengaruh langsung terhadap efisiensi biaya dan keberhasilan proyek,” ungkap Indra Putra Salim saat memaparkan hasil penelitiannya dalam Sidang Terbuka Program Studi Doktor Teknik Sipil Untar pada Senin (6/10/2025) di Auditorium Gedung M, Kampus I Untar.
Melalui sidang terbuka tersebut, Indra dinyatakan lulus dengan IPK sempurna 4,00 dan predikat “Sangat Memuaskan”, menjadikannya Doktor ke-94 dari Program Studi Doktor Teknik Sipil Untar.
Sidang dipimpin oleh Rektor Untar, Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M., dengan Promotor Utama Prof. Dr. Ir. Manlian Ronald A. Simanjuntak, S.T., M.T., D.Min., IPU., ASEAN Eng., serta Promotor Pendamping Ir. Oei Fuk Jin, S.T., M.Eng., D.Eng.
Turut hadir pula Ir. Harto Tanujaya, S.T., M.T., Ph.D. selaku Ketua Dewan Penguji, bersama para penguji internal dan eksternal.
Dalam disertasinya yang berjudul “Model Manajemen Pembiayaan Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung,” Indra mengembangkan model manajemen pembiayaan proyek berbasis kerangka Project Management Body of Knowledge (PMBOK) yang disesuaikan dengan konteks proyek strategis nasional pertama di Indonesia yang mengadopsi teknologi kereta cepat dan menggunakan skema pembiayaan non-APBN.
Dengan metode Structural Equation Modeling – Partial Least Square (SEM-PLS), penelitian ini menganalisis hubungan antar area pengetahuan PMBOK dengan variabel tambahan berupa skema pembiayaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan yang dirancang secara tepat dapat memperkuat efektivitas penerapan PMBOK, terutama dalam pengadaan dan manajemen risiko, serta berkontribusi pada peningkatan cost efficiency dan keberhasilan proyek infrastruktur.
Indra juga menekankan pentingnya integrasi antara kebijakan pembiayaan dan praktik manajemen proyek secara sistemik. Menurutnya, peran pemerintah sebagai fasilitator kebijakan adaptif sangat penting dalam memastikan keberlanjutan dan efisiensi proyek-proyek infrastruktur nasional.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi berbagai pihak, mulai dari pemerintah, praktisi, hingga akademisi, dalam mengembangkan model pembiayaan proyek yang lebih efisien, transparan, dan adaptif terhadap tantangan global.
Promotor Utama, Prof. Manlian, menyampaikan apresiasi atas hasil penelitian Indra yang dinilai memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu teknik sipil. “Ke depan, Dr. Indra bersama Untar akan bersama-sama membangun negara ini supaya negara ini jauh lebih baik,” tuturnya.
Dengan pencapaiannya ini, Untar kembali menegaskan komitmennya untuk melahirkan doktor berkualitas di bidang teknik sipil yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berkontribusi nyata bagi pembangunan nasional dan penguatan kebijakan publik di sektor infrastruktur.
(VA/YS)