“Komunikasi adalah sebuah keterampilan yang dapat kau pelajari. Belajar komunikasi itu seperti mengendarai sepeda atau mengetik. Jika kau mau mengerjakannya, kau akan dapat mengubah kualitas dari semua bagian hidupmu,” ucap Brian Tracy, Motivator Kanada-America dan Penulis Buku Pengembangan Diri.
Berbicara soal komunikasi, tentunya tidak asing lagi di telinga para mahasiswa Fikom se-Indonesia. Bagaimana tidak? Pada dasarnya, komunikasi merupakan hal dasar yang dilakukan oleh semua orang, terlepas apakah mereka merupakan mahasiswa Fikom atau di luar itu. Hanya dengan komunikasi, kita dapat menilai karakter seseorang, dan bahkan memberikan first impression kepada lawan pembicaranya.
Tentunya, hal ini sangat penting untuk dipelajari, meskipun hanya kulitnya. Pada 13 November 2020, BEM Fikom Untar menggelar webinar bertajuk “Good Speaking, Good Relation.” Tentu saja kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara Communication Virtual Competition 2020, yang mendatangkan dua orang yang hebat dan penuh pengalaman, yaitu Chicilia Wongsodiredjo, S.I.Kom, selaku Public Relations Associate ID Comm dan Roswita Oktavianti S.Sos., M.Si, selaku dosen Fikom Untar.
“Menurutku, penting bangetbagi kita untuk bisa memanfaatkan tiap platform sesuai dengan sifat dan etikanya masing-masing. Ada satu hal yang sering miskonsepsi menurutku, yaitu penggunaan emoji di instant messaging. Maybe banyak yang beranggapan bahwa memakai emoji itu gak sopan apalagi di ranah profesional ya. Tapi, menggunakan emoji dapat membuat percakapan jadi lebih mengalir dan lebih friendly,” kata Chicilia.
“Menjadi konsultan PR gakcuma membangun komunikasi yang baik, tapi udah sampai ke tahap bagaimana membangun hubungan emosional yang lebih baik juga. Pada saat new normalini, kita juga harus menerapkan “New Style” dengan cara adopt, adapt, dan adept.”
“Kalo di komunikasi tuh ada golden rules, yaitu kita memperlakukan orang lain sesuai dengan bagaimana kita ingin diperlakukan, tapi kalo bagi saya ada platinum rules yaitu perlakukan orang lain sesuai dengan apa yang mereka ingin diperlakukan,” tutupnya.
Agar pemaparan materi lebih dalam, Roswita menjelaskan komunikasi dari sisi cara mempersiapkan dan menjual diri. “Saya yakin Chicil akan lebih banyak berbicara soal pengalaman dan praktiknya dalam dunia kerja. Sedangkan saya lebih menjelaskan soal cara para mahasiswa mempersiapkan diri ke dunia kerja.”
“Betul kita bisa bicara, bagus, tetapi menjaga relasi itu penting. Caranya adalah dengan dibekali di dunia perkuliahan dulu. Pertama, belajarlah bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Ingat bahwa interaksi di dunia nyata dan maya itu dua hal yang berbeda. Kamu bisa saja menemui orang yang kalau di dunia maya itu aktif dan ramah, tetapi kenyataannya tidak begitu.”
“Kedua, belajar melihat dari sudut pandang orang lain. Kamu harus bisa menempatkan diri kamu sebagai klien kamu biar kamu bisa mengerti apa yang mereka inginkan. Ketiga, berinteraksilah dengan guru, dosen, dan orang yang lebih berpengalaman. Ini kalau teman-teman di sini masih sekolah atau berkuliah, coba ceritalah dengan guru kalian. Dengan bercerita, kalian dapat mencari saran yang lebih bijak dan menjaga hubungan juga.”
“Lalu, banyak membaca koran, buka, dan lainnya, informasi yang bermanfaat. Terus kalian mungkin bertanya, kalau baca media online gimana? Bisa, kalian bisa baca media online dan media sosial, tetapi informasi yang didapatkan akan sangat berbeda antara membaca koran dan buku. Karena pada saat kalian membaca media sosial, kalian cenderung hanya klik yang kalian ingin tahu saja. Selain itu, tentu aja kalian akan klik berita-berita sensasional.”
“Kemudian, menulislah. Apapun jurusan kalian, tetaplah menulis. Tolong dimanfaatkan, karena pada saat kalian mempunyai skill menulis, akan sangat terpakai di dunia pekerjaan. Apalagi saat ini content creator sangat dibutuhkan di dunia PR dan Marketing.”
“Keenam, manajemen waktu atau membuat prioritas. Menggunakan waktu luang dengan lebih bijak dan produktif. Hilangkanlah dari sekarang hobi-hobi yang hanya membuang waktu. Berikutnya, miliki sopan santun dan etika. Pada saat kalian punya dua hal dasar ini, kalian dapat membawa citra yang positif juga.”Terakhir, kalian harus pikirkan, buat dan atur resume/CV-mu. Tempatkan diri di posisi orang yang akan mempekerjakan kamu. Apakah kamu ingin menonjolkan prestasimu? Apakah hanya ijazah saja? Kamu harus tentukan.” (CA)