Dok: Humas Untar – VC
Di tengah derasnya arus informasi dan dominasi teknologi yang kian meniru kemampuan manusia, semangat untuk mempertahankan nilai-nilai budaya dalam komunikasi menjadi semakin penting. Melalui Konferensi Nasional Komunikasi Humanis (KNKH) 2025, Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Untar menghadirkan ruang dialog yang menegaskan kembali peran humanisme di era akal imitasi.
Fikom Untar menggelar KNKH sebagai puncak dari Pekan Praktisi Fikom Untar dan bagian istimewa dari rangkaian Dies Natalis ke-66 Untar. Bertemakan “Komunikasi dan Kebudayaan di Era Akal Imitasi: Identitas, Kreativitas, dan Keberlanjutan”, kegiatan ini berangkat dari nilai humanisme yang menjadi bagian dari filosofi HEPI (Humanisme, Entrepreneurship, Professionalism, Integritas) yang dijunjung tinggi oleh Fikom Untar.
Rektor Untar, Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M., hadir dan membuka acara dengan menyampaikan harapannya.
“Mengangkat tema komunikasi dan budaya ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para peserta, khususnya mahasiswa Fikom Untar. Diharapkan konferensi nasional seperti KNKH dapat menjadi contoh bagi setiap fakultas di Untar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia KNKH sekaligus dosen Fikom Untar, Septia Winduwati, S.Sos., M.Si., melaporkan bahwa kegiatan tahun ini diikuti oleh lebih dari 300 peserta dari 15 universitas, termasuk peserta dari Austria dan Korea Selatan.
Septia Winduwati saat memberikan laporan KNKH 2025 di hadapan para pimpimpinan dan peserta. // Dok: Humas Untar – VC
Dalam sambutannya, Dekan Fikom Untar, Dr. Riris Loisa, M.Si., menekankan relevansi tema yang diangkat.
“Tema KNKH kali ini lahir dari realitas yang kita alami bersama. Arus informasi dan budaya populer yang semakin masif membawa tantangan tersendiri bagi manusia. Musik, film, dan konten digital kini menjadi ruang ekspresi sekaligus medium advokasi sosial,” tutur Riris.
KNKH 2025 diselenggarakan secara hybrid selama dua hari (16–17 Oktober 2025). Hari pertama berlangsung di Auditorium Kampus I Untar, menghadirkan para praktisi dari berbagai industri, antara lain:
- H. Giring Ganesha Djumaryo (Wakil Menteri Kebudayaan RI)
- Siera Tamihardja (Produser Film)
- Gregorius Genep Sukendro (Dosen Fikom Untar)
Dalam sesi tanya jawab, Siera Tamihardja menyampaikan pandangannya mengenai perkembangan teknologi dan peran manusia.
Potret Siera Tamihardja saat memberikan pemaparan materi mengenai dunia perfilman. // Dok: Humas untar – VC
“Penting untuk kita sebagai manusia tetap terbuka terhadap perkembangan teknologi sambil menumbuhkan cultural understanding, empati, dan terus berusaha menjadi manusia seutuhnya,” ujarnya.
Menambahkan pernyataan tersebut, Genep Sukendro menegaskan pentingnya kesadaran akan nilai dan tujuan dalam berkarya.
“Pertanyaan ‘mengapa’ sangat penting di awal kita melakukan sesuatu. Dengan memahami alasannya, kita menjadi sadar dan paham apa yang akan kita lakukan,” ungkapnya.
Hari kedua dilanjutkan secara luring di ruang kelas Fikom Untar, di mana mahasiswa semester tujuhmempresentasikan karya tulis ilmiah mereka sebagai bagian dari kegiatan akademik.
Penampilan bernyanyi dari mahasiswa aktif Fikom Untar (2023) dalam acara KNKH 2025
KNKH menjadi momentum untuk berkumpul, bertukar gagasan, dan memperkaya ilmu di satu ruang yang mengedepankan semangat kolaborasi sekaligus menjadi bukti nyata bahwa proses pembelajaran tetap menjadi jantung perguruan tinggi dalam mempersiapkan lulusan untuk terjun ke masyarakat dan dunia kerja. Kegiatan seperti Pekan Praktisi dan Konferensi Nasional Komunikasi Humanis menjadi jembatan antara mahasiswa, universitas, dan praktisi profesional. (VC/YS)