Dok: UKM Radio Untar
Hari Radio Nasional yang diperingati setiap 11 September menjadi momentum untuk mengenang peristiwa bersejarah saat Radio Republik Indonesia (RRI) pertama kali mengudara pada 1945. Radio kala itu menjadi medium penting dalam menyuarakan semangat kemerdekaan, menghubungkan rakyat, dan membangun persatuan bangsa.
Kini, setelah 80 tahun kemerdekaan, radio tetap relevan sebagai sarana komunikasi, hiburan, dan pendidikan. Semangat inilah yang terus dijaga oleh mahasiswa Untar melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Radio Untar.
Sebagai wadah bagi mahasiswa yang tertarik di bidang penyiaran, UKM Radio Untar tidak hanya menghadirkan program siaran internal kampus, tetapi juga melatih anggotanya untuk menguasai teknik komunikasi, produksi konten audio, serta manajemen penyiaran. Melalui berbagai program kreatif, mahasiswa dilatih menjadi komunikator yang handal dan adaptif terhadap perkembangan teknologi digital.
Ketua Umum UKM Radio Untar, Putra Akmal Dzaki yang akrab disapa Akmal, menegaskan bahwa Hari Radio Nasional memiliki makna yang spesial.
“Tak hanya menjadi momen untuk mengenang sejarah Radio di Indonesia, tapi juga sebagai pengingat kalau radio masih relevan di era yang serba digital ini. Radio masih bisa beradaptasi dengan gaya anak muda lewat konten-konten yang fresh, interaktif, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Untuk UKM Radio Untar, Hari Radio Nasional menjadi semangat baru untuk terus berkembang. Kami berkomitmen untuk terus menyajikan berita terbaru, informasi yang valid, sekaligus hiburan seru untuk para pendengar,” tutur Akmal yang merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Perencanaan Wilayah dan Kota tersebut.
Selain itu, UKM Radio Untar juga mencatat prestasi yang membanggakan. Pada tahun 2024, mereka berhasil meraih Juara I Kompetisi Siaran dan Lomba Podcast (KNALPOD) Fourtyfive 2024 yang diselenggarakan oleh Radio Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), serta Juara II Radio Mercu Buana (RMB) FEST 2024. Prestasi ini menunjukkan konsistensi dan kreativitas mahasiswa Untar di dunia penyiaran.
Akmal juga menyampaikan harapannya ke depan. “Saya berharap UKM Radio Untar bisa terus menjadi ruang kreatif bagi para mahasiswa, bukan hanya sekadar siaran, tapi juga tempat lahirnya ide-ide fresh yang relevan dengan generasi saat ini. Untuk dunia penyiaran Indonesia, semoga media radio bisa terus berinovasi dan menjadi salah satu media yang mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa terlupakan dalam perjalanan media di masa depan,” tuturnya.
Dengan semangat Hari Radio Nasional 2025, UKM Radio Untar ingin menunjukkan bahwa radio bukan sekadar media konvensional, melainkan ruang kreatif yang bisa terus beradaptasi dengan era digital.
(VA/YS)